BLITAR, IndonesiaPos – Relawan Laskar Panji Peduli dan Nasdem Peduli kota dan kabupaten Blitar yang diprakarsai anggota DPR RI Nurhadi, menggelar bakti sosial (Baksos). Sabtu, (2/4/2022)
Nurhadi didampingi kader Nasdem kota Blitar Panca Sari dan Afida Salsabila Azhahra, menyusuri jalan jalan sempit menuju rumah seorang lansia yang tidak mampu dan santuni anak yatim, di kelurahan Sentul, Bendogerit, Sananwetan dan Karang tengah.
Sambil menuju rumah warga perima bansos, rombongan bersama Nurhadi menyayikan lagu berjudul “Disini Nasdem disana nasdem kalau tidak Nasdem tidak Marem”.
“Kami dari relawan, dari Laskar Panji Peduli dan Nasdem Peduli dari Kota Blitar dan Kabupaten Blitar bersatu, menyambut bulan ramadhan. Kita perhatikan saudara-saudara kita yang kurang beruntung, seperti lansia yang hidup sebatang kara, lansia yang sakit-sakitan serta anak yatim yang ibunya memiliki keterbelakangan mental dan lainnya,”Nurhadi, kepada IndonesiaPos.
Nurhadi menjelaskan, pihaknya akan menunjukkan, bahwa Nasdem itu benar-benar peduli kepada masyarakat, tetapi tentu jumlahnya terbatas sesuai dengan kemampuan. Sementara bingkisan yang dibagikan berupa, beras, gula, minyak goreng, mie, alat mandi (pasta gigi, sabun cuci) dan uang tunai.
“Harapan kami, setidaknya menjelang bulan ramadhan itu saudara-saudara kita yang kurang beruntung itu mendapatkan perhatian, sehingga sedikit mengurangi beban mereka yang mungkin dalam menghadapi ramadhan dan hari Raya Idhul Fitri pasti pengeluaran bertambah,”ucap Nurhadi.
Menyikapi kenaikan harga pokok Nurhadi mengatakan, harus pandai-pandai memilah dan memilih antara kebutuhan dan keinginan, dahulukan kebutuhan dulu, karena kebutuhan merupakan keperluan pokok sedangkan keinginan semacam kebutuhan tambahan, mungkin tidak terlalu penting.
“Jadi, saya kira bahan-bahan pokok harus tercukupi terlebih dahulu, saya sebagai anggota DPR RI akan terus mengawal bagaimana pemerintah pusat ataupun daerah melakukan antisipasi agar jangan sampai kebutuhan barang-barang pokok ini harganya terlambung terlalu tinggi,”tegasnya.
Dia mengungkapkan, hal ini sangat menyusahkan masyarakat, apalagi pandemi masih belum berakhir, masih pelan-pelan mulai reda. Tetapi sayangnya tidak diimbangi dengan harga bahan pokok yang terjangkau bahkan ini lebih mahal seperti minyak goreng dan lainnya.
“Saya kira pemerintah daerah ini harus melakukan sidak seperti grebek pasar atau pasar murah. Sehingga, kalau dilakukan itu biasanya nanti pelan-pelan membantu mendorong agar harga bahan pokok itu bisa stabil,”ujar Nurhadi.
Selain itu, pemerintah pusat harus mengikuti anjuran dan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), jangan suka import. Sebab, banyak keluhan dari petani, bahwa ketika mereka panen itu tidak hanya padi dan jagung tetapi termasuk bawang merah, bawang putih ketika panen harga anjlok.
“Ternyata Menteri kita melakukan import dan itu sudah mendapat teguran keras dari Presiden kepada menteri yang melakukan import. Menurut saya tergantung dari pihak Kementerian masing-masing, karena di Kementerian berbagai macam program yang didukung anggaran sangat besar,”tandasnya.
Ia berharap, anggaran itu benar-benar bisa terserap dengan baik, masyarakat sangat membutuhkan program untuk pertanian, bantuan benih, bantuan pupuk, pelaku UMKM dan lain sebagainya.
“Kita dorong semuanya agar Indonesia ini kedepan semakin mandiri dan tidak tergantung dari barang-barang import,” tegasnya.(Lina)