BONDOWOSO, IndonesiaPos – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember mengadakan kegiatan Santri Cakap Literasi, di Ponpes Manbaul Ulum, Wonosaro, Bondowoso. Selasa, (8/11/2022).
Sedikitnya ada 120 santriwan santriwati menjadi peserta, yang diberi materi Edukasi Keuangan Syari’ah (SAKINAH).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua OJK Jember Hardi Rofiq Nasution dan Bupati Bondowoso Salwa Arifin dan pimpinan Bang Syari’ah Indonesia (BSI).
Sebelumnya, dibuka oleh Bupati yang didampingi Kepala OJK, para santri diberi edukasi oleh tim OJK dan BSI sembari menjawab kuis Sarana Informasi Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan, (SiMolek).
BACA JUGA :
Pemdes Somber Gelar Musdessus Dihadiri Camat Nonggunung
Warga Desa Gentong Tamankrocok Kaget, Tanahnya Masuk Dalam Peta Pembebasan Lahan DLH…
Mobil SiMolek ini adalah mobil milik OJK khusus untuk sosialisasi out door. Para santri diberi edukasi dengan kuis seputar Keuangan Syariah. Mulai pengetahuan tentang Bank Syariah sampai tentang sistem syariah di Indonesia.
Bahkan, Kepala OJK sempat menguji para santri terkait hafalan Alquran, dengan dua pertanyaan. Pertama Al-Qur’an Surat Asy-Syams, dan sebagian surat Al Mulk. Dua materi itu, dijawab santri putra dan putri dengan lancar. Keduanya mendapatkan apresiasi uang untuk di tabung dari Kepala OJK Hardi Rofiq Nasution.
Bupati Bondowoso Salwa Arifin mengapresiasi atas diselenggarakannya kegiatan Santri Cakap Literasi. Sebab menurut Salwa, santri tidak boleh hanya belajar ilmu kitab kuning, namun juga harus paham ilmu lain seperti perbankan.
“Dengan begitu, santri tercerahkan dan bisa paham perbedaan bank syariah dan bank konvensional di Indonesia ini,” Terang Bupati Salwa.
BACA JUGA :
Mushalla dan Kamar Mandi Pengunjung RSU Slamet Martodirdjo Rusak, Diterjang Hujan Disertai…
Dinas BSBK Bondowoso Lakukan Tulub di Sepanjang Jalan KIS Mangunsarkoro dan Veteran
Ditempat yang sama Kepala OJK Jember Hardi Rofiq Nasution mengemukakan, santri adalah bibit-bibit penerus bangsa. Sehingga pemahaman Literasi Keuangan Syariah sangatlah penting bagi mereka.
“Karena mereka nantinya menjadi pelaku ekonomi juga. Oleh karena itu sejak saat ini mereka harus diberi pemahaman literasi keuangan syariah, karena itu sangat penting,” terang Hardi.
Dengan adanya SAKINAH ini, menurut dia, santri akan paham. dan mereka bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat lain terkait keuangan syariah.
“Selain santri diajarkan teori keuangan syariah, juga diajarkan menabung. Nantinya mereka bisa dengan mudah menularkannya kepada masyarakat,”imbuh Hardi.(*)