PAMEKASAN – IndonesiaPos
Paslon nomor urut 3, Ra Baqir – Taufadi (BERBAKTI), pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan siap maju di Pilkada 27 November 2024 mendatang.
Sosok calon Bupati Pamekasan, Ra Baqir yang terbilang paling Muda ini memiliki jiwa yang sangat peduli terhadap masyarakat kecil, utamanya pada pelaku pengrajin batik Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan Madura, Jawa Timur.
Ra Baqir melakukan kunjungannya di pelaku pengrajin batik warga Dusun Batubaja, Desa Klampar tersebut dalam rangka mengajak dan memberikan dukungan untuk pemilihan kepala daerah di Pamekasan
Selain itu, Ra Baqir juga menyerap aspirasi masyarakat dan mendengarkan keluh kesah dari para pelaku pengrajin batik yang sudah 10 tahun tidak merasakan kesejahteraannya sebagai pelaku usah.
Salah satu pengrajin batik Klampar bernama Rokip
mengatakan, pihaknya berharap jika Paslon nomor urut 3 BERBAKTI ini di takdirkan menjadi bupati, sehingga bisa memberikan kesejahteraan bagi pengrajin batik Klampar Kabupaten Pamekasan.
“Kami siap mendukung Paslon BERBAKTI menjadi Bupati Pamekasan dengan harapan nantinya terpilih sebagai Bupati Pamekasan dapat mensejahterakan para pengrajin batik Klampar di kabupaten Pamekasan, Madura Jawa Timur,”ujarnya Rokip, pada Kamis 24/10/2024 pagi. .
Rokip mengungkapkan, selama kurang lebih sepuluh tahun, dirinya belum menikmati hasil dan kesejahteraan selaku pengrajin batik.
“Itu terjadi karena minimnya pembeli dan dukungan dari pemerintah Kabupaten Pamekasan,”ungkapnya.
Ditempat yang sama, Mastur yang juga seorang pelaku pengrajin dan pedagang batik, mengaku sudah menutup kios di Pasar 17.
“Kios tempat dagang batik kami tutup lantaran sepi dan minimnya pembeli batik maka saya berharap jika pasangan BERBAKTI di takdirkan menjadi Bupati, dapat memberikan solusi supaya para pengrajin batik Pamekasan bisa sejahtera,”tegasnya.
Tak hanya itu, Mastur juga meminta kepada pihak pemerintah kabupaten Pamekasan, bahwa batik Pamekasan dapat digunakan untuk seragam kerja maupun seragam para anak sekolah dengan mewajibkannya di seluruh instansi atau kedinasan untuk memakai batik asli kabupaten Pamekasan.
“Dengan begitu seluruh warga nantinya tidak lagi memakai batik di luar Pamekasan,”jelasnya (Deb)
Kunjungi Sentra Tenun dan Batik di Gresik, Arumi Bachsin Ingin Mendokumentasi
