BONDOWOSO, IndonesiaPos – Surat pemberitahuan kesepakatan bersama tentang pembagian air di saluran wilayah Jurangsapi dan Cindogo membuat ketua Hippa Sido Makmur Anang Desa Cindogo kecamatan Tapen berang.
Menurut dia, saluran ini kalau di kembalikan ke saluran awal untuk sawah seluas 45 ha di Desa Jurangsapi. Sedangkan di Cindogo seluas 35 ha.
Jadi semuanya kurang lebih 70 ha terancam gagal panen, karena debet air biasanya lewat pintu penguras yang sudah berjalan 16 tahun, dan itu lancar lancar saja,”katanya.
Anang menegaskan, dulu itu yang di sepakati bersama oleh Ghippa dan Hippa juga petani desa Cindogo dan Jurangsapi, tapi justru sekarang tiba tiba ketua Hippa dan Ghippa menerima surat dari Dinas PUPR UPTD wilayah Wonosari yang memberitahukan saluran pembagian air kembali ke semua 16 tahun silam.
“Saya menganggap kejadian ini di pindah oleh juru tanpa perundingan dengan ghippa. Masalahnya saya sudah cek ketua Ghippa itu tidak ada kesepakatan,”katanya.
Ketua Hippa di Cindogo justru menyayangkan pengembalian air tersebut, kalau seperti itu cara pembagian air, berarti di Jurangsapi ada 3 ketua blok. sementara di Cindogo sendiri luas lahannya sama. “Lantas bagaimana cara pembagiannya,”imbuh Anang dengan nada tanya.
Sementara itu, Juru air dari UPTD PUPR Wilayah Wonosari Fausi mengaku sudah di musyawarahkan.
“Betul pak itu semua saya sudah musawarah dengan ketua Blok,”katanya. (susy)