<

Pemdes Tlogosari Diduga Mark-Up Harga Kompor Gas, Sejumlah Ibu-Ibu Tolak Tandatangani Berita Acara

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Sejumlah warga di desa Tlogosari menolak distribusi kompor gas dari Pemerintahan Desa setempat. Lantaran, berita acara harga kompor tidak sesuai dengan harga toko yang mencapai 315 ribu per unit dikalikan 435 unit, sementara harga ditoko hanya diksaran 170 ribu.

Pemicu hingga kompor ditolak warga, karena diduga kuat Pemerintahan Desa (Pemdes) Tlogosari melakukan mark-up harga kompor, sehingga tidak sesuai dengan harga toko.

Salah satu warga yang menolak untuk menendatangani berita acara tersebut, Nabila. Ia mengaku tidak mau tandatangan di berita acara yang disodorkan oleh perangkat desa Tlogosari, karena harga kompor tersebut terlalu mahal.

Menurutnya,  jaman sekarang sudah banyak ibu-ibu yang mengetahui harga peralatan rumah tangga, karena mereka mengetahui di media online, Bahkan harganya lebih murah.

“Saya kan punya akun, jadi saya tahu harga kompor itu, dan merek seperti yang didistribusikan oleh pemerintahan desa itu kalua beli online hanya Rp170 ribu,”kata Nabila, kepada IndonesiaPos, Selasa, (30/11/2021) melalu sambungan telepon.

Sementara itu, Pj Kelapa Desa Tlogosari, Surawi tidak banyak memberikan pernyataan terkait penolakan warga tidak mau menerima kompor itu.

Namun, ia mengaku ini dipicu lantaran imbas dari politik pemilihan kepala desa beberapa waktu lalu.

“Iya itu pak, biasa imbasnya politik pilkades di kondisikan,”ujar Surawi melalui massage WhatsApp. Selasa, (30/11/2021)

BERITA TERKINI