PAMEKASAN, IndonesiaPos
Masyarakat Kabupaten Pamekasan nampak antusias sekali dengan di bukanya Gedung KCM (Kota Cinema Mall) yang berdiri megah di lokasi Jalan Raya Sentol Kecamatan Pademawu Pamekasan, Jum’at (14/02/2020).
Terbukti di hari perdana, Gedung KCM itu masyarakat berdatangan untuk menonton film hilir, pengunjung silih berganti masuk untuk membeli tiket nonton di KCM loket pembelian TIket Box.
Gedung KCM ada 2 Studio yang memiliki kapasitas penonton sebanyak 180 orang. Sementara jadwal pemutaran pertama di KCM dimulai pukul 12.30 WIB s/d 15.30 WIB untuk pemutaran ke dua dimulai pukul 18.30 WIB s/d 19.00 WIB Studio 2 di mulai pukul 13.00 WIB s/d 16.00 WIB.
Harga Tiket Nonton bervariasi di hari
Senin hingga Kamis Rp 25.000,-
Jum’at Rp 30.000,- Sabtu s/d Minggu Rp 35.000,-.
Salah satu dari pengunjung menanggapi di bangunnya Gedung KCM, ia menyambut baik adanya gedung bioskop ini.
“Sekarang Pamekasan telah memiliki gedung bioskop yang sekian lama dinanti nantikan oleh masyarakat. Di bukanya gedung bioskop ini masyarakat tidak lagi datang ke Surabaya atau di wilayah lainnya,”kata Maulana.
Menanggapi polemik akan adanya Gedung KCM yang di bilang bakal dijadikan tempat mesum atau tempat dugem.
“Ketika tempat bioskop ini di gunakan tempat mesum itupun menurut kasat mata saya sangat tidak mungkin lah, karena di saat kita menonton film membawa makanan dari luar itupun sudah di larang apa lagi hendak berbuat mesum di dalam ruangan film dan yang terkait gedung itu terdapat DJ nya maka yang dilarang itu DJ nya bukan bioskop nya atau tempat bioskopnya,”tandasnya.
Adanya gedung bioskop di Pamekasan ini yang jelas dipastikan banyak peningkatan perekonomian pada Pemerintahan Daerah. Selain itu peluang tempat keeja bagi warga setempat.
“Adanya KCM di Pamekasan ini, saya kira cukup untuk membuat masyarakat senang apalagi belakangan ini memang kurang hiburan. Jadi pastinya masyarakat di dini sangat senang termasuk saya sendiri,”ujar Maulana.
Ia menyarankan, pembukaan awal harga tiketnya bisa separuh harga atau bahkan bisa di gratiskan.
Hitung-hitung menarik para pengunjung dan bisa terjangkau dari golongan bawah,”pungkas Maulan. (Ipe/ndri).