<

Pendirian Indomaret di Tengah Pasar Tradisional Desa Ngranti Picu Kekhawatiran Pedagang

TULUNGAGUNG – IndonesiaPos

Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu, mendadak ramai diperbincangkan pada 22 Agustus 2024 setelah ada peresmian toko swalayan Indomaret yang dibangun di tengah pasar tradisional desa tersebut.

Acara pembukaan sempat mengundang warga untuk berpartisipasi dalam senam massal. Namun, acara tersebut hanya dihadiri oleh sekitar sepuluh orang, sehingga mencerminkan kurangnya antusiasme dari warga setempat.

Salah satu warga setepat, bernama Budi mengaku, minimnya partisipasi warga dalam acara ini menandakan kekhawatiran yang meluas mengenai dampak negatif dari kehadiran toko modern seperti Indomaret di area pasar tradisional.

“Banyak pedagang asongan dan pemilik toko kecil yang berderet di sekitar Indomaret merasa resah, khawatir bahwa keberadaan toko swalayan karena akan mengganggu roda perekonomian lokal yang selama ini mengandalkan pasar rakyat sebagai pusat kegiatan perdagangan,”kata Budi.

Menurutnya, pasar tradisional dikenal sebagai tempat warga desa berjualan dan bertukar dagangan demi kesejahteraan ekonomi mereka.

“Kehadiran toko modern di tengah-tengah pasar ini dianggap tidak sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2018, yang mengatur bahwa pusat perbelanjaan dan toko swalayan harus berjarak minimal satu kilometer dari pasar tradisional,”tegasnya.

Budi menyatakan, pihaknya sebagai warga sama sekali tidak diajak musyawarah terkait pendirian Indomaret ini. Bahkan dia merasa takut tokonya akan merugi. Budi akan menuntut penjelasan dari pihak pemerintah desa.

Sementara Kepala Desa Ngranti, Juli, belum memberikan tanggapan secara resmi mengenai izin pendirian bangunan swalayan itu.

“Yang jelas, keberadaan Indomaret di lokasi strategis tersebut telah menjadi isu hangat yang perlu segera ditindaklanjuti. Ketidakpuasan warga semakin mengemuka setelah acara peresmian yang sepi dari antusiasme itu berakhir,”ungkapnya.

Salah satu pedagang Siti mengaku yang sudah berjualan di pasar Ngranti selama lebih dari 15 tahun.

“Kami sudah bertahun-tahun mengais rezeki di sini, dan tiba-tiba muncul toko besar yang menjual barang-barang yang sama dengan harga lebih murah. Kami khawatir tidak akan bisa bersaing.”terangnya.

Kekhawatiran ini tidak hanya Siti yang mencerminkan kekhawatiran, namun juga banyak pedagang lainnya yang bergantung pada pelanggan pasar tradisional.

Isu ini juga menyentuh aspek hukum, sehingga warga dan para pedagang mempertanyakan keabsahan izin pendirian Indomaret tersebut. Berdasarkan Perda no. 1 tahun 2018. Sebab, setiap pendirian pusat perbelanjaan atau toko swalayan seharusnya memenuhi syarat jarak minimal satu kilometer dari pasar tradisional.

“Faktanya Indomaret dibangun di tengah pasar tradisional Desa Ngranti jelas menimbulkan pertanyaan besar mengenai prosedur perizinan yang telah dilakukan,”katanya.

Kepala Desa Ngranti Juli, diharapkan dapat memberikan penjelasan terkait perizinan ini dan bagaimana proses musyawarah dengan warga desa dilakukan.

“Banyak warga berharap agar pemerintah desa bisa meninjau kembali izin tersebut dan mempertimbangkan dampak sosial-ekonomi yang ditimbulkan oleh kehadiran toko swalayan tersebut,”urainya.

Sementara itu, para pedagang dan warga yang merasa dirugikan berencana untuk menyampaikan aspirasinya kepada pihak berwenang dalam waktu dekat.

Mereka berharap agar suara mereka didengar dan ada solusi yang adil bagi semua pihak, sehingga roda perekonomian desa bisa terus berputar tanpa mengorbankan kesejahteraan para pedagang kecil yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan pasar tradisional Desa Ngranti.

Diketahui, sejumlah pedagang pasar mengungkapkan kekhawatirannya terhadap potensi dampak jangka panjang dari keberadaan toko swalayan di pusat pasar tradisional.

Mereka berpendapat bahwa pasar rakyat adalah tulang punggung ekonomi desa, sebab, para pedagang kecil dan asongan bisa mencari nafkah dan membangun relasi dengan pelanggan setia.

Namun kehadiran Indomaret dianggap sebagai ancaman terhadap kelangsungan hidup para pedagang yang telah lama bergantung pada pasar tersebut. (tam)

Polisi Ringkus Komplotan Perampok Bersenjata Satroni Indomaret Empat Pelaku di Dor

 

 

BERITA TERKINI