JEMBER, IndonesiaPos – Mega proyek pekerjaan multi years jalan di DPU Bina Marga Diduga tanpa perencanaan matang. Selain masih belum semua paket pekerjaan multi years dapat dikerjakan sampai kini karena terkendala tehnis, pengadaan jasa konsultan perencanannya pun dilakukan secara tertutup.
Untuk proses pekerjaan proyek multi years sendiri hingga kini belum tergarap 100%, masih sekitar 15 % yang baru mulai digarap. Sedangkan sisanya masih terkendala proses MC-0.
Dari hasil informasi yang berhasil dihimpun media menyebutkan, untuk proses MC-0 sendiri dilakukan karena realita kondisi dilapangan tidak sesuai dengan data RAP yang ada, sehingga untuk memastikan penyesuaian volume pekerjaan, rekanan harus melakukan tinjauan lapangan kembali. Padahal seharusnya untuk penyesuaian antara riil pekerjaan dilapangan dengan RAP adalah tugas dari konsultan perencanaan untuk kroscek dilapangan.
Namun sayangnya hingga kini belum ada penjelasan, siapa saja konsultan perencanaan yang ditunjuk dinas baik secara penunjukan langsung maupun tender lelang jasa konsultan perencanaan untuk mengerjakan proses perencanaan mulai awal yang Berdampak pada molornya pekerjaan mega proyek multi years Jember senilai kurang lebih Rp.600 milyar.
Media yang mengklarifikasi terkait keberadaan konsultan perencanaan ini kepada salah seorang rekanan penggarap paket multi years jalan mengaku jika sudah ada konsultan perencanaan dalam paket multi years ini ,” Sudah ada konsultan perencananya mas. Dari sekitar 30 paket itu sudah ada konsultannya semua,’tegasnya.
Namun sayangnya, ia tidak memberi penjelasan secara detail nama perusahaan konsultan perencananya dan berapa besaran kontrak untuk pekerjaannya sebagai konsultan perencanaan.
Media yang berusaha menggali informasi melalui Web resmi LPSE Jember terkait siapa saja konsultan perencanaan yang ditunjuk sebagai perencana dalam paket multi years, dan berapa besar nilai kontrak mereka pun hingga berita ini dirilis belum mendapat informasi rinci. Mengingat tidak ada informasi yang ditayangkan dalam Web resmi milik pemkab Jember tersebut.
Tidak terlihat pengadaan jasa konsultan perencanaan dalam Web LPSE tersebut. Bahkan konsultan pengawasnya pun tidak di upload.
Kepala Dinas PU. Bina Marga dan SDA kabupaten Jember, Jupriono ST,M.Si sendiri saat dikonfirmasi media terkait persoalan ini belum berkomentar.
Jupri panggilan akrab Jupriono sendiri terkenal diantara rekanan sebagai kepala dinas yang sulit ditemui . Sebelum menjabat di DPU Bina Marga dan SDA, ia menjabat sebagai sekretaris di DPRD Jember yang dikenal dekat dengan anggota Dewan.
Untuk transparansi masalah konsultan perencanaan sendiri sangat dibutuhkan oleh masayarakat, mengingat tupoksinya berkaitan langsung dengan paket pekerjaan . Bahkan jika salah dalam perencanaan bisa berdampak hukum seperti yang terjadi pada konsultan pasar Manggisan jaman bupati Faida yang berakhir di balik jeruji besi.(kik)