JEMBER, IndonesiaPos
Mulyanto alias cak Mung salah seorang anggota Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indinesia( Askab PSSi) Jember melaporkan pengurusnya ke polres Jember.Laporan tersebut menyangkut pengelolaan keuangan penyelenggaraan turnamen sepak bola termasuk pengurusan BPJS Ketenagakerjaan di piala suratin beberapa waktu lalu.
Kepada media Cak Mung sapaan akrab Mulyanto menjelaskan, ada dugaan penggelapan keuangan dalam gelaran acara tersebut . Hal ini terjadi seputar perolehan uang tiket masuk dalam turnamen pelajar usia 13 tahun maupun 15 tahun yang usai digelar beberapa waktu distadion Notohadinegoro Jember yang tidak transparan.
“Dalam turnamen liga anak nusantara dan piala suratin yang digelar di stadion notohadinegoro beberapa waktu lalu ada penarikan tiket sebesar Rp.5000 untuk tiket masuknya yang tidak berporporasi alias tidak membayar pajak hiburan kepada negara,”ungkapnya.
“Belum lagi biaya parkir sebesar Rp.5000 untuk roda dua dan Rp.10.000 untuk roda empat yang semuanya diduga bodong,”terangnya.
Hal ini menurut Cak Mung berpotensi adanya dugaan penggelapan dan penyimpanan pajak terhadap pemkab Jember.
Selain itu pembuatan BPJS ketenagakerjaan bagi peserta yang seharusnya sudah masuk dalam biaya pendaftaran bagi setiqp club, ternyata tidak semuanya didaftarkan.
“Biaya pendaftaran sebesar Rp.1 juta untuk club sudah termasuk pembuatan PBJS ketenagakerjaan , namun saat dikroscek ke kantor BPJS ketenakerjaan ternyata tidak semuanya didaftarkan,”ungkapnya.
Untuk itu dirinya juga telah melaporkan persoalan ini ke satgas mafia bola di mabes Polri tujuannya agar persoalan ini menjadi tuntas.
Selain laporan ke aparat penegak hukum, sebelumnya ketua Askab PSSI Jember, Tri Sandy juga sempat dilaporkan ke badan kehormatan (BK) DPRD Jember mengingat dirinya adalah anggota Dewan yang masih aktif oleh Abdussalam, pemerhati sepakbola Jember.
Dalam laporannya Abdussalam juga sempat mempersoalkan persoalan tersebut termasuk persoalan Kongres Askab PSSI yang digabung dengan acara sosialisasi perda (sosper) beberapa waktu lalu .
Atas laporan itu, Tri Sandy kepada sejumlah media mengaku dalam persoalan sosper dirinya akan mempertanggung jawabkan persoalan tersebut. ” Memang Askab tidak ada anggaran jadi sekalian seusai acara sosper langsung diteruskan dengan kongres Askab PSSI,” jelasnya.
Namun untuk laporan terkait pembuatan BPJS ketenaga kerjaan dan tiket tanpa porporasi bukan wewenang BK.
Seperti berita sebelumnya, Gelaran turnamen sepak bola antar pelajar yang diadakan di stadion Notohadinegoro setiap hari sabtu diwarnai beredarnya tiket bodong . Belum ada klarifikasi dari pihak panitia terkait peredaran tiket tersebut.
Media yang mencari keberadaan tiket ke sejumlah penonton mendapatkan data bahwa harga dalam tiket tidak tertera nominalnya , selain itu di tiket juga tidak disertai nomer register pajak dari dinas pendapatan sehingga muncul spekulasi bahwa pihak panitia sengaja tidak membayar pajak hiburan atau ada calo yang menjual tiket tersebut.(kik)