PAMEKASAN,IndonesiaPos
Geliat pariwisata di Madura dari tahun ke tahun di Madura tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan. Pasalnya, pasca beroperasinya sebuah Jembatan Suramadu dengan berbagai fasilitas semestinya menjadi jembatan penggerak pariwisata di Pulau Garam Madura.
Data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pamekasan, yang sudah di targetkan PAD-nya hanya di kisaran 60 juta, dan itupun pesimis untuk bisa terlampaui pada tahun ini.
Mantan Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Madura ASPRIM, H. Mukti Ali, mengaku ada yang salah, dan jika dirasa itu ada maka harus bagaimana? Ini yang menjadi acuhan pertanyaan yang sering didengar dari pelaku wisata ketika berhadapan dengan stakeholder di Madura
“Sebenarnya, beberapa tahun yang lalu, hal itu memanglah sudah ada formula jitu untuk mensinergikan Pemkab se Madura, dan dari para pelaku wisata di Madura dalam menggiring wisatawan asing atau domestik ke Madura,”ujar Mukti Ali.
Dia menjelaskan, saat itu Bakorwil IV Pamekasan sudah memfasilitasi Sekretariat bersama Wisata Madura, sehingga bisa digodok mulai dari semua strategi dan sinergi antara Kabupaten.
Harapannya, kata dia, wisatawan bisa sekali jalan dapat menikmati potensi Madura seutuhnya. Mulai dari ujung Barat Bangkalan, Sampang, Pamekasan hingga bagian Timur Sumenep dengan Pulau Eksotiknya.
“Inilah yang paling sulit, sebab pada masing-masing Kabupaten ini masih ada ego sektoral. Selain kesiapan setiap pemkab berbeda. Misalkan , di Sumenep sudah bisa start lebih dulu. Karena, anggaran wisata nya sudah jelas,”ungkapnya saat ditemui di kantor Mandala Putra Travel, Desa Pademawu Barat , Kecamatan Pademawu,” Jum’at (11/09/2020).
Selain itu, agenda tahunan setiap Kabupaten masih belum tertata dengan baik dari tahun sebelumnya. Jika ini bisa merujuk pada proses penawaran agensi travel, seharusnya sudah ditawarkan berbagai paket wisata jauh hari sebelumnya. Bahkan bisa jadi setahun sebelumnya harus sudah terencana dengan baik.
“Terlebih pada wisatawan Mancanegara, yang merencanakan paket wisata yang panjang. Nah, jika wisata Madura bisa sinergi dan ditawarkan jauh hari, besar kemungkinan akan disinggahi dan ditawarkan travel itu kepada mereka,”ungkapnya.
Diharapakan, ketika usai masa pandemi ini harusnya menjadi momentum bersama untuk mengemas paket wisata bersama. Minimal, momentum hari jadi akan menyuguhkan gelaran spektakuler yang menjual dan mendatangkan income PAD yang signifikan untuk semua Kabupaten di Madura.
“Yang setidaknya tidak hanya sebatas kegiatan ceremonial belaka, yang hanya menjadi rutinitas anggaran saja,”timpalnya.( Ndri/an ).