<

Penyidik Mabes Polri Temukan Dugaan Korupsi Dana Bos Dan Zakat Ponpes Al-Zaytun

JAKARTA, IndonesiaPos

Penyidik Mabes Polri telah menemukan adanya indikasi penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana zakat oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang (PG).

Bareskrim Polri telah berkoordinasi dengan pihak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) guna menemukan titik terang terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh Panji.

Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menyatakan bahwa pihaknya melalui Direktorat Tindakan Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) telah melakukan beberapa langkah. Dirtipideksus terus melakukan koordinasi dan analisa mendalam dengan tim analisa dari PPATK dan ahli TPPU.

Ramadhan menyebutkan dari hasil koordinasi itu, pihaknya menemukan adanya indikasi korupsi dana BOS dan penyalahgunaan dana Zakat di Ponpes Al-Zaytun oleh Panji.

“Dari hasil kooridnasi dan analisas transaskai tersebut didapat dugaan penyalahgunaan yang berindikasi tindak pidana terkait yayasan, tindak pidana penggelapan, tindak pidana korupsi dana BOS, hingga tindak pidana terkait pengelolaan zakat oleh PG,”sebutnya, Jumat, (21/7/2023).

Sebelumnya, Polri melakukan pendalaman dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diduga dilakukan oleh pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.

“Tentunya kita analisis dulu sejumlah rekening yang ada. Masih pendalaman transaksi keuangannya,” kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan.

Diketahui, Polri menemukan adanya dugaan tindak pidana ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong dalam kasus yang melibatkan pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro menyebutkan hal tersebut ditemukan dari hasil pemeriksaan saksi dan gelar perkara.

“Kemarin siang juga dilaksanakan gelar perkara tambahan karena ditemukan oleh penyidik pidana lain dengan persangkaan tambahan yaitu Pasal 45a ayat (2) Jo Pasal 28 ayat (2) UU Nomor 19 tahun 2016 ttg ITE dan/atau Pasal 14 UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana,”ujar Djuhandani.

Kasus penistaan Agama Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun, Panji Gumilang dilaporkan ke pihak Kepolisian atas dugaan penistaan agama Islam.

Tercatat terdapat dua laporan polisi dengan terlapor Panji Gumilang. Pertama, Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan melaporkan Panji atas dugaan penistaan agama Islam. Laporan tersebut teregister dengan nomor Laporan Polisi: LP/B/169/VI/2023/SPKT/BARESKRIM POLRI 27 Juni 2023. Panji diduga melanggar Pasal 156 A KUHP tentang Penistaan Agama.

“Sudah melaporkan Panji Gumilang terkait dengan penodaan agama dan kita berharap ini bisa menghentikan langkah Panji Gumilang dalam hal menzalimi masyarakat dengan menyebarkan paham sesat negara islam indonesia,”kata Ken kepada Wartawan.

Ken menyatakan, yang menjadi ladasan laporan itu adalah Panji yang menyebutkan bahwa Al Qur’an merupakan bukan firman Tuhan.

“Panji Gumilang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu bukan wahyu ilahi tapi perkataan nabi Muhammad. Ini yang diduga merupakan penyesatan,”sebutnya. Panji Gumilang juga dilaporkan kepada pihak kepolisian oleh Forum Pembela Pancasila (FAPP) pada Jumat (23/6) atas dugaan penistaan agama.

 

 

 

BERITA TERKINI