<

Perang Terbuka Sekda Vs Bupati Faida

Bupati Faida Tuduh Sekda Berpolitik Maju Pilkada, Ini Jawaban Sekda Mirfano

JEMBER, IndonesiaPos

Transkrip rekamanan suara yang berisi tuduhan Bupati Faida kepada Sekda Mirfano yang berpolitik untuk maju di Pilkada 2020 dan menyebar dikalangan wartawan dan aktivis sejak kemarin sore, mendapat tanggapan serius dari Sekda Kabupaten Jember Ir.Mirfano.

Rabu, 8/7/2020 pagi, Mirfano mengirimkan rekaman suara kepada IndonesiaPos dan sejumlah wartawan di Jember untuk menepis tuduhan yang disampaikan Bupati Faida didepan forum Kemendagri yang dihadiri petinggi Kemendagri dan DPD RI.

Berikut adalah transkrip rekaman suara tanggapan Mirfano terhadap tuduhan Bupati Faida.

“Mungkin yang dimaksud ibu bupati yang mau nyalon wabup itu keliru, bukan sekda. Kalau sekda mau nyalon jadi bupati atau wabup, kan sejak januari 2020 sudah buat surat ijin ke atasan, kemudian sekda mengurus pensiun dini. Tapi kan sampai dengan saat ini saya belum punya niat buat surat ijin atasan, lha banner-baner  saya juga tdk ada”katanya

“Kalau soal loyalitas, saya loyal pada tiga hal, yaitu loyal pada sistem dan aturan, loyal pada organisasi serta loyal pada pimpinan dalam hal ini bupati. Jadi jangan diragukan lagi soal loyalitas itu”kata dia.

Baca Juga : 

Faida Tak Bisa Buktikan Klaim Telah Jalankan Rekomendasi Kemendagri

“Sekda berpolitik ? iya, tapi politik dalam persepektif kiat berpemerintahan dan persepektif urusan publik bukan dalam persepektif kekuasaan”tandasnya.

“Jadi ibu bupati gak usah kuatir, saya tidak ikut dalam kontestasi pilkada. Yang penting , dua belas ribu PNS berharap agar ada perbaikan tata kelola pemerintahan bisa berjalan normal sesuai aturan, ada kejelasan karir, perbaikan kesejahteraan dan sistem merit di jalankan”ujar dia.

Sebelumnya Bupati Faida telah menduh Sekda berpolitik yang disampaikan Faida didepan forum Kemendagri kemarin. Berikut adalah transkripnya ;

“Bapak Sekda kami ini bermain politik. Bapak Sekda ingin maju Pilkada. Entah jadi wakilnya siapa siapa. Tentu kami tidak bisa secara objektif  menggunakan hal hal seperti itu. Tolong juga dipahami, bahwa kami ini menjabat sedemikian rupa bagaimana sudah mendekati pilkada, kalau toh masih bisa dibina ya dibina tetapi kenyataannya tidak demikian. Situasi ini sangat menganggu kami. Nah maka itu kami ingin ketegasan, kalau didalam peraturan nya 313 itu memungkinkan perkada kenapa kita harus berputar putar kepada persepsi, aturannya loh sudah jelas” (Kus)

BERITA TERKINI