BONDOWOSO – IndonesiaPos
Sekda Bondowoso Saifullah mungkin tak pernah membayangkan bakal menjadi bulan bulanan ketika menghadiri rapat kerja (raker) dengan Panitia Khusus (Pansus) terkait rekruitmen PT Bondowoso Gemilang (Bogem) dan PDAM. Bahkan, usai raker, Sekda mengaku pusing ketika hendak di wawancarai wartawan di kantor DPRD Bondowoso. “Pusing saya mas,” ujarnya singkat.
Dalam raker itu, situasi semakin panas ketika salah satu anggota Pansus keluar ruangan karena setelah seluruh anggota Pansus tidak melarang sahabatnya itu untuk keluar. Bahkan mereka kompak mengijinkan Sahlawi Zain keluar ruang raker. Mereka menilai Sahlawi tidak paham persoalan karena tidak mengikuti rapat Pansus karena saat itu Ia sedang umroh.
Ketua Pansus, Mohammad Irsan Marwanda Bachtiar ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya menemukan pelanggaran hukum dalam seleksi PT Bogem dan PDAM utamanya dalam rekruitmen dewan pengawas (dewas) PDAM. Kata dia, kendati saat ini Bupati telah mencabut SK dewas terpilih, namun hal itu tak berarti persoalan selesai.
“Bupati memang telah mencabut SK dewas terpilih, namun dengan demikian semakin jelas bahwa kasus itu nyata melanggar hukum,” terangnya.
Sementara, Andi Hermanto mengatakan bahwa rekruitmen PDAM dan Bogem sangat amburadul. Fakta fakta itu Ia ketahui ketika raker dengan pihak terkait.
Menurut Andi, ada upaya sistematis dan terstruktur untuk memuluskan dan meloloskan seseorang untuk menjadi anggota dewas. Caranya, Panitia Seleksi (Pansel) dibentuk terlebih dahulu kemudian dibuatkan Perbup terkait rekruitmen PT Bogem dan PDAM.
Masih Andi, mereka tidak sadar bahwa Perbup Akal Akalan yang dibuat itu bertentangan dengan peraturan di atasnya yakni Peraturan Pemerintah dan Permendagri. Hal itu baru mereka sadari setelah Bupati mengeluarkan SK baik terhadap direktur PT Bogem dan PDAM serta dewas. Akhirnya, Bupati mencabut SK dewas dan mengubah serta membatalkan Perbup yang terlanjur dibuat.
“Jadi jangan salahkan kita, Pansus apabila kita mencurigai ada orang yang hendak diloloskan menjadi Dewas dengan cara kotor. Kita tau siapa dia yang diloloskan,” ujar Andi Hermanto.
Sekda Saifullah ketika dikonfirmasi tiba tiba mengaku pusing. “Maaf mas,.pusing saya,” ujarnya sambil meninggalkan wartawan. (Lis)