BONDOWOSO, IndonesiaPos
Penebangan kayu Sonokeling yang dilindungi milik Perhutani di dusun Kodedek Desa Gunungsari Maesan, Bondowoso Jawa Timur, disoal warga setempat. Lantaran warga takut terjadi longsor ketika musim hujan tiba.
Kepala Desa Gunungsari, Ahmad Mursidi mengaku, warganya banyak yang datang melaporkan penebangan kayu milik perhutani tersebut. Karena warga takut longsor. Selain itu, akan berdampak pada debit air. Hingga warga kekurangan air bersih.
“Atas dasar laporan warga, saya langsung melaporkan kepada pak H Tohari, anggota DPRD Bondowoso, karena saya didesak warga,”kata Ahmad Mursidi.
Bahkan dirinya sempat menyampaikan keluhannya kepada salah satu Jaksa di Bondowoso untuk disampaikan ke yang berwenang.
“Saya sampai kehilangan akal, karena tidak tahu harus melapor kemana. Karena akibat penebangan kayu itu dampakan pada masyarakat sangat besar, bisa kekurangan air, dan bisa terjadi longsor kelau musim penghujan,”imbuhnya.
Sementara itu, Humas Perhutani Bondowoso Abdul Gani, membenarkan, pihak Perhutani melakukan penebangan kayu Sonokeling, bahkan sudah hampir satu bulan.
“Betul mas, kita nebang angkut, meski angkutannya sampe malam, kalau dibiarkan malah habis dicuri orang, dan itu truk terbuka semua,”ujar Abdul Gani, kepada IndonesiaPos, melalui pesan singkat whatsapp. Minggu, (20/9/2020) malam.
Dia juga menerangkan, jika penebangan itu program tebang tanam, dan itu sudah sesuai prosedur, dan ijin tebangnya ada.
“Kalau tidak ada ijin tebang kita gak mungkin ngangkut seperti itu,”tegasnya.
Namun, ketika ditanya jumlah kayu sonokeling yang ditebang, Abdul Gani mengaku tidak tahu. “Kurang Paham,”balas dia. (her)