<

Peringati Hari Lahir Bung Karno, Sonny Gaungkan Konsep Tri Sakti

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Bulan Juni identik dengan Bulan Bung Karno, yang tidak bisa lepas dari sejarah Presiden Pertama Republik Indonesia. seperti hari lahir Pancasila, hari kelahiran Bung Karno, hingga hari wafatnya sang Proklamato ini pun juga di bulan Juni.

Momen bulan Bung Karno ini, menjadi konsep Tri Sakti yang gaungkan anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Sonny T Danaparamita.

“Harus kita ingat bahwa Bung Karno telah melahirkan satu gagasan kongkrit yang dinamakan Tri Sakti, yakni, Berdaulat di bidang politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang kebudayaan,”katanya.

Menurut Sonny, pemikiran Bung Karno yang sangat brillian tersebut masih tetap relevan dijadikan pedoman bagi bangsa ini.

“Saya berharap agar semua elit bangsa ataupun para pengambil kebijakan senantiasa menggunakan Tri Sakti ini sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas-tugas penyelenggaraan negara,”ujar anggota DPR RI.

Sonny mengemukakan, Indonesia memiliki banyak tantangan yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan sebagai bangsa yang berbhinneka tunggal ika. Berbagai paham yang berinduk pada kapitalisme dan liberalisme telah berseliweran setiap hari. Belum lagi maraknya tindak-tindak kekerasan ataupun pemaksaan kehendak yang berkedok agama. Semuanya itu menjadi pemandangan yang sering terlihat dalam proses berbangsa dan bernegara.

“Saya yakin, pada hari lahir Sang Proklamator ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk berkontemplasi atas proses perjalanan berbangsa dan bernegara kita ini. Kita pelu merenung sejenak, mengapa yang namanya: tepo seliro, tabayyun, mikul dhuwur mendem jero, serta berbagai sifat dan karakter asli manusia Indonesia itu sangat jarang kita temukan lagi?”ujar Sonny dengan nada bertanya.  

Politisi PDI Perjuangan ini hanya mengingatkan, sebagai negara yang berdaulat. Kata dia, tentu kebijakan politik luar negeri ini tidak boleh ada satu negarapun yang mendikte. Menciptakan perdamaian dunia sebagai salah satu tujuan dalam berbangsa dan bernegara harus terus diemban, khususnya dalam mensikapi adanya negara-negara yang sedang berseteru atas wilayahnya.

“Demikian juga dengan keberdikarian di bidang ekonomi. Peta jalan ekonomi ini dalam menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia harus benar-benar berdasarkan keputusan negara sendiri,”urainya.

Dia mengungkapkan, Pemerintah boleh melakukan kerjasama ekonomi antara negara. T”api dalam melakukan kerjasama tersebut, kesetaraan dan kemandirian kita harus menjadi prasyarat utamanya. Kita harus menolak jika kerjasama-kerjasama yang ditawarkan oleh negara lain tersebut hanya meletakkan Indonesia hanya menjadi pasarnya semata,”urainya.

Sementara di bidang kebudayaan. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan dikenal memiliki budaya bangsa yang adiluhung. “Dan tugas kita bersama untuk menjaga itu semua,”tegasnya.

“Tapi saya sangat yakin, Insya Allah….jika kita mengamalkan warisan dari Bung Karno  yang bernama Tri Sakti ini, maka keinginan kita semua untuk mewujudkan negara yang baldatun thoyibatun wa robbun ghofur akan  dapat terwujud. Dan tentu saja selain ikhtiar dhohir, maka doa harus harus kita lakukan agar apa yang menjadi cita-cita kita di ijabah oleh Sang Pencipta,”kata Sonny menambahkan. (ded)

BERITA TERKINI