BONDOWOSO, IndonesiaPos
Kasus kekerasan terhadap anak masih tinggi di Bondowoso. Termasuk diantara nya pernikahan di usia dini yang masuk kategori kekerasan pada anak di Bondowoso.
Oleh sebab itu Dinas PPKB atau Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Bondowoso melakukan sosialisasi dan penguatan organisasi secara sinergisme dengan pentahelix sebagai pelopor dan pelapor di Aula Sabha Bina Pemkab Bondowoso Kamis (11/11).
Kepala PPKB Bondowoso Agus Suwardjito mengatakan kepada wartawan hal itu agar bisa memberikan Perlindungan Kekerasan pada anak .
“Sebagai upaya memberikan fasilitasi hak- hak anak di kabupaten Bondowoso, “ujarnya.
Pelayanan dan pendampingan terhadap kekerasan pada perempuan dan anak dilakukan oleh lembaga yang ada di DPPKB yaitu P2TP2A atau Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak yang nantinya akan menjadi UPTD dibantu oleh Satgas PPA di 23 kecamatan dan lembaga yang nantinya bisa dibentuk di masyarakat berupa PATBM yaitu perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat.
Agus menambahkan jumlah kasus kekerasan pada anan tahun 2019 (8 kasus) dan tahun 2020 (12 kasus).
“Kasus kekerasan semakin naik meskipun dari jumlah kelihatan kecil karena yg terlaporkan kasus-kasus besarnya saja,”katanya.
Oleh karena itu diharapkan dengan memberi informasi dan lembaga di masyarakat kasus kekerasan semakin banyak yg melaporkan dan sekaligus bisa di tangani secara komprehensif. (eko) .