<

Pesawat Ruang Angkasa Milik China di Uji Coba

JAKARTA, IndonesiaPos

China melakukan uji coba penerbangan perdana roket baru pembawa pesawat ruang angkasa berawak generasi baru, Long March-5B. Uji coba itu dilakukan dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pantai provinsi pulau Hainan, China selatan pukul 6 malam waktu setempat, Selasa (5/5/2020).

Program ini versi uji coba pesawat ruang angkasa berawak generasi baru China dan kapsul pengembalian barang untuk pengujian ke luar angkasa. 

“Sekitar 488 detik kemudian, pesawat ruang angkasa berawak eksperimental tanpa awak, bersama versi uji kapsul pengembalian kargo, dipisahkan roket dan memasuki orbit yang direncanakan,” kata Badan Antariksa China Berawak (CMSA) seperti dilansir Xinhua, Selasa (5/5/2020). 

Pesawat program luar angkasa berawak China, Long March-5B akan digunakan untuk meluncurkan modul stasiun ruang angkasa. 

“Roket pembawa Long March-5B akan membantu memperluas kegiatan dirgantara China,”kata Wang Xiaojun, kepala Akademi Teknologi Peluncuran Kendaraan China di bawah Korporasi Sains dan Teknologi Aerospace China (CASC).

Roket ini dimodifikasi berdasarkan Long March-5, yang memiliki panjang total sekitar 53,7 meter setinggi bangunan 18 lantari dan memiliki tahap inti berdiameter 5 meter dan empat inti 3,35 meter penguat diameter, serta fairing berdiameter 20,5 meter dan panjang 5,2 meter. 

Roket ini menggunakan propelan ramah lingkungan seperti oksigen cair, hidrogen cair dan minyak tanah. Roket ini memiliki massa lepas landas sekitar 849 ton dan mampu mengirim lebih dari 22 ton muatan setara dengan bobot lebuh dari 10 mobil, ke orbut rendah bumi, yang saat ini merupakan orbit rendah bumi dengan daya dukung terbesar di antara roket Tiongkok. 

CMSA memastikan penerbangan perdananya berhasil memverifikasi desain roket. Serangkaian terobosan teknologi telah dicapai seperti pemisahan fairing besar dan muatan di ruang angkasa dan kontrol tepat roket untuk memasuki orbit secara langsung dengan daya dorong tinggi, dan meletakkan dasar untuk membangun stasiun ruang angkasa. (*)

BERITA TERKINI