<

Pesta Demokrasi Pilkades Sering Memicu Konflik Antar Pendukung

Ditulis Oleh : Arif Jaka Tirtana

EDITORIAL – IndonesiaPos

Sebanyak 171 desa di Kabupaten Bondowoso telah  melaksanakan pesta demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak, Senin 15/11/2021 kemarin.

Pilkades  yang menjadi ajang pertarungan calon untuk memenangkan hati masyarakat, tidak jarang ditemui gesekan gesekan antar pendukung calon, bahkan pihak penyelenggara / panitia pelaksana Pilkades tak luput dari sorotan dan intimidasi dari beberapa oknum.

Beberapa kejadian  diluar dugaan menjelang pesta demokrasi 6 tahunan di Kabupaten Bondowoso.

Sebelumnya, jadwal pilkades akan digelar pada tanggal 20 Oktober 2021. Namun mudur 25 hari, hingga kemudian ditetapkan  15 November 2021, sesuai SK Bupati Bondowoso nomor 188.45/915/430.3.2/2021 tentang Tahapan Pelaksanaan Pilkades Serentak 2021 Kabupaten Bondowoso.

Perubahan tatacara pemungutan suara yang menyesuaikan dan mengikuti protokol kesehatan, dimana pelaksanaan pemungutan suara untuk Pilkades terpusat di Kantor Desa setempat, kini pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa TPS sesuai jumlah DPT dimasing2 desa yang mana dalam 1 TPS tidak lebih dari 500 DPT.

Dari 171 desa yang melaksanakan Pilkades serentak terdapat jumlah total DPT 444.548 dan 1.004 TPS.

Sementara antusias warga mencalonkan diri menjadi Calon kepala desa yang cukup tinggi. Sedikitnya ada 600 orang yang mendaftar untuk adi bakal calon kepala desa, sekitar 100 diantaranya merupakan kepala desa petahana. Setelah melalui proses seleksi terjaring 556 calon kades yang terdiri dari 507 laki laki dan 49 perempuan.

Menjelang pilkades,  banyak kejadian di desa yang melaksaksanakan pilkades, beragam peristiwa telah terjadi. Namun, dapat diredam oleh panitia maupun calon kades, hingga tidak mencuat.

Seperti yang terjadi di desa Kalianyar Tamanan. Peristiwa itu dipicu ada oknum calon kades dan timses melakukan protes calon kepala desa di Desa Kalianyar dan Panitia Desa pada Jumat (12/11/2021), hingga berujung pada penggantian 12 panitia KPPS setelah melalui proses kesepakatan bersama.

Peristiwa itu sempat membuat  tegang  dan memanas  dihampir seluruh desa yang melaksanakan Pilkades serentak dan paling parah terjadi di Desa Pakuwesi Kecamatan Curahdami, dan  berujung pembacokan. Kejadian tersebut terjadi H-2 pelaksanaan Pilkades, hari Sabtu, 13/11/2021.

Setelah penghitungan suara di masing masing desa yang merupakan puncak pesta demokrasi tingkat desa, terdapat kejadian dramatis seperti Calon Petahana kalah oleh kandidat pendatang baru seperti yang terjadi diantaranya desa Pejagan, Grujugan Kidul, Jebung Lor, Koncer Kidul, Kapuran dan yang paling dramatis tentunya terjadi di Desa Pasarejo kecamatan Wonosari.

Dimana selisi dari hasil pemilihan hanya 1 suara saja. Yaitu Joni Firdaus calon nomor urut 4 yang mendapat 551 suara unggul dari calon nomor urut 2 Sofi riandi yang memperoleh 550 suara.

Pesta demokrasi tingkat desa memang seringkali memicuk konflik antar pendukung. Namun,  pilkades telah usai, pemimpin Desa untuk 6 tahun kedepan sudah ditentukan. Mari kembali bersatu untuk membangun desa bersama, hilangkan rasa permusuhan karena beda pilihan sebab semua itu merupakan proses demokrasi yang sesungguhnya.

BERITA TERKINI