<

Petani Sempol Ijen Siap Kembangkan Budidaya Kentang

BONDOWOSO, IndonesiaPos

Pertanian Kentang di Kecamatan Ijen memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap perkembangan ekonomi di Kabupaten Bondowoso.  Bahkan pertanian kentang di Kecamatan Ijen ini telah dikirim ke berbagai daerah di indonesia untuk kebutuhan pangan. Untuk itu, perlu dilakukan pendampingan secara baik agar pertanian kentang di Kecamatan Ijen terus berkembang dengan baik dan mampu mendongkrak laju ekonomi masyarakat.

Untuk terus memompa semangat kerja petani Kentang, Koordinator Kelompok Tani di Kecamatan Ijen, H. Anik mengumpulkan seluruh petani kentang di salah satu perumahan padat penduduk di Kecamatan Ijen. Mereka dimotivasi dan akan mendapatkan bibit kentang yang bagus.

“Kita kumpulkan mereka untuk saling berkoordinasi dan saling memberi semangat agar pertanian Kentang terus berkembang dan menjadi salah satu penyumbang terbaik dalam perekonomian,” ujarnya.

H. Anik meminta agar para petani mengikuti aturan dalam menggarap lahan. Pihaknya tidak akan memberikan toleransi bagi petani yang menggarap lahan pertanian secara tidak benar dan illegal. Bahkan ia mengancam tidak akan memberikan bibit apabila mereka sengaja membuat kerusakan dan menggarap lahan diluar ketentuan. Namun demikian pihaknya juga akan memberi hadiah bagi petani yang menggarap lahan sesuai ketentuan dan melakukan budidaya pertanian secara benar.

“Tentu kita berikan  apresiasi bagi petani yang menggarap lahan secara benar,” katanya.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam hal ini Dinas Pertanian mendorong petani yang ada di Kecamatan Ijen untuk melestarikan lingkungan serta melakukan budidaya pertanian yang sesuai dengan ketentuan, sebab saat ini pemerintah sedang gencar gencarnya ingin mewujudkan  kemandirian pangan.

Kepala Dinas Pertanian  Dwi Wardana dalam ketika bertemu dengan seluruh petani kentang di Kecamatan Ijen, Minggu (9/2/2020) mengatakan bahwa Pemerintah akan hadir untuk para petani untuk melakukan percepatan dalam rangka kemandirian pangan.

“Kita punya spirit yang sama untuk melestarikan  lingkungan bukan hanya untuk saat ini melainkan juga dalam jangka panjang.  Kita ingin mewariskan bumi Ijen ini ke generasi penerus bangsa. Sebab tanah ini diberikan pada kita bukan hanya untuk saat ini melainkan untuk generasi berikutnya agar kita bisa melakukan keseimbangan lingkungan,” kata dia.

Menurut dia, kondisi tanah utamanya di Kecamatan ijen tak bisa selamanya melahirkan kesuburan jika tidak dilakukan pemberlakuan yang semakin baik.  “Pemerintah berkomitmen untuk mencukupi kebutuhan pupuk tapi tidak seluruhnya yang bersubsidi. Yang subsidi kita kurangi separuhnya.  Jatim biasanya dapat pupuk bersubsidi 1 juta ton tapi kini dikurangi 50 persen.Bondowoso dialokasikan 30 ribu ton per tahun namun kini hanya 19 ribu ton. Sempol juga akan mengalami pengurangan. Kemarin hanya 213 ton dan akan dikurangi lagi

Oleh karena itu, Dwi mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia pada lahan pertanian. ” Kita gunakan pupuk organik. Ada bahan pengendali lain. Ada pupuk padat. Disini banyak bahan bakunya untuk pupuk organik. Pupuk kandang dan juga kulit kopi. Semua bisa jadi pupuk.semua bisa awetkan kesuburan tanah,”ujarnya.

Dalam keterangannya,  Dwi menjelaskan bahwa kebutuhan kentang di Jawa Timur sangat tinggi. Bahkan tak jarang kentang masih impor dari negara lain. Padahal pertanian dan lahan yang ada di Indonesia sangat luas.

“Saya mengajak semua masyarakat untuk terus bekerja, meningkatkan budidaya pertanian utamanya kentang di Kecamatan Ijen,”imbuhnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan  dari Bank BRI, dari PT Indofood serta 800 petani kentang. (lis)

BERITA TERKINI