<

PMK Serang Pasar Hewan Dimoro DPRD Blitar Kota Turun Tangan

BLITAR – IndonesiaPos

Semenjak adanya wabah PMK ( Penyakit Mulut dan Kuku) kedua pedagang pasar hewan Dimoro resah bahkan tidak sedikit pedagang mengalami penurunan omset, juga ada yang tidak bisa berjualan sama sekali.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar Yohan Tri Waluyo usai melakukan Rapat kerja dan monitoring bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Blitar ke pasar hewan Dimoro Kota Blitar, Kamis (9/1/2025).

“Jadi teman-teman peternak atau pedagang sapi ini menginginkan jangan sampai pasar Dimoro ditutup seperti pasar Tulungagung dan Ponorogo,”jelas Yohan Tri Waluyo pada awak media.

Lebih lanjut Yohan menghimbau kepada para pedagang hewan yang berasal dari luar kota agar dilengkapi dengan surat sehat dari dinas terkait jika ingin masuk ke Pasar Dimoro, kalau memang pasar hewan tidak mau ditutup  kerjasama para pedagang ini juga harus berjalan dengan baik.

“Harusnya dilengkapi dengan surat sehat, sehingga pengawasannya lebih mudah,” tegasnya.

Menurut Yohan, peternak kota Blitar Insya Allah secara vaksin ini sudah hampir mencapai 90% ke peternak, tapi yang pedagang dari luar kota dari Kabupaten dari Kediri, Malang, Tulungagung ini menurutnya belum bisa memastikan ini sudah benar benar divaksin apa belum.

“nanti kita sampaikan himbauan segera menyampaikan terkait vaksin ke dinas terkait wilayah masing-masing supaya sapi sapi yang dibawa dari luar kota ini masuk ke pasar Dimoro ini benar-benar sehat,”tandasnya.

Masih Yohan Tri Waluyo,Dikota Blitar mulai akhir Desember sampai per hari ini ada 24 kasus yang 2 ekor mati, 6 ekor sudah sembuh dan sisanya yang 16 ini proses penyembuhan.

“Kita menghimbau kepada dinas terkait untuk melakukan vaksin dan disinfektan ini secara rutin, agar sapi-sapi yang ada di kota Blitar utama peternaknya ini sapinya sehat semua dan bisa minimalkan terkait wabah PMK,” pungkasnya.

Yohan menambahkan, para peternak ini jangan takut, jangan ragu, terkait vaksin karena memang ada beberapa peternak ini tidak mau di vaksin dengan alasan khawatir, sapinya lemah, panas. padahal itu memang namanya efek vaksin hal itu wajar dengan dosis yang tepat Insya Allah tidak ada masalah.

“Jadi sekali lagi peternak juga harus benar benar bisa terbuka dan tidak usah malu untuk bertanya,”imbuhnya. (Lina)

 

Cegah Penyebaran PMK, Babinsa Sananwetan Dampingi Petugas Keshatan Hewan Vaksinasi Ternak di Desa Binaannya

 

BERITA TERKINI