SURABAYA — IndonesiaPos
Balap liar dan pelanggaran sosial turut menjadi fokus utama Ditlantas Polda Jatim selama Operasi Zebra Semeru 2025.
Selain penegakan hukum, pendekatan edukatif, persuasif, dan kolaboratif dengan tokoh masyarakat menjadi strategi yang diutamakan.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengatakan balap liar mendapat perhatian khusus dari Kakorlantas Polri karena banyak dikeluhkan masyarakat.
Penanganan dilakukan dengan metode humanis. Salah satunya dengan menghadirkan orang tua dan guru dari para pelanggar untuk memberikan pembinaan langsung.
“Di beberapa daerah seperti Tuban, kami menggunakan pendekatan edukatif. Rata-rata pelaku balap liar merupakan anak di bawah umur yang secara hukum belum diperbolehkan mengendarai sepeda motor,” ujar Iwan, Jumat (5/12/2025).
Sebagian besar kendaraan yang digunakan dalam aksi balap liar tersebut juga tidak memenuhi standar pabrikan. Banyak yang dimodifikasi tanpa lampu penerangan, tanpa sein, tanpa spion, bahkan menggunakan knalpot tidak standar. “Ini sangat membahayakan diri mereka sendiri maupun pengguna jalan lain,” tegasnya.
Selain penindakan, Polantas menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga influencer untuk memperluas kampanye keselamatan berkendara. Seperti, Gus Iqdam disebut rutin menyampaikan pesan tertib berlalu lintas dalam berbagai pengajian.
“Polantas juga menggerakkan para duta lalu lintas agar pesan keselamatan dapat menjangkau lebih banyak segmen masyarakat,” katanya.
Yang tidak kalah penting, Polda Jatim juga mendorong program “Polantas Menyapa” yang menjadi unggulan Kakorlantas Polri. Program ini menghadirkan polisi lalu lintas secara langsung di tengah masyarakat melalui pendekatan dialogis, nongkrong bareng warga, hingga kegiatan sosialisasi ringan.
“Harapannya Polantas semakin dekat dengan masyarakat dan pesan keselamatan jalan bisa tersampaikan secara lebih personal,” tutur Iwan.