SUMENEP,IndonesiaPos
Sejak di terapkan Program PPKM di Wilayah kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur, mulai di rasakan oleh pedagang kakil lima (PKL) hingga menjerit, karena rendahnya pendapatan.
Salah satunya pedagang Ibu Sumiati. Ia mengatakan, adanya penerapan PPKM darurat, sebuah badai bagi masyarakat kecil khususnya PKL yang ada di Pasar Bangkal Kecamatan Kota Sumenep
“Tampak sepi dan sunyi tidak ada satupun orang yang mau singgah untuk membeli jualan kami sebagai pedagang kecil,”kata Sumiati. Kamis, (15/7/2021)
Sumiati menanyakan, sampai program PPKM darurat di terapkan? Sementara penghasilan yang ia dapatkan sangat minim, sehingga tak bisa mencukupi kebutuhan primer keluarga.
“Sedangkan adanya program PPKM darurat Jawa – Bali, sangat berdampak besar pada pendapat PKL penghasilan yang saya peroleh hanya 60 ribu rupiah dalam satu hari nya,”terangnya.
Sumiati mengaku tetap semangat untuk bekerja, karena demi bertahan untuk hidup di masa pandemi atau Covod-19 bersama keluarganya.
“Kalau sekarang kami buka pagi pukul 06,00 WIB, sampai Pukul 20.00 WIB sudah di tutup karena Program PPKM darurat,” jelasnya.
Sumiati sangat berharap agar pihak pemerintah pusat maupun daerah lebih memperhatikan kondisi masyarakat dan pedangan kecil, karena masyarakat lebih melarat akibat PPKM darurat ini.
Meski demikian, PKL tetap mentaati protokol kesehatan, menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan,”imbuhnya. (amn/hen).