PAMEKASAN – IndonesiaPos
Diduga sengaja, panitia pemungutan suara (PPS) Pilkada 2024 menyebarkan undangan dengan secara dadakan kepada anggota KPPS supaya banyak yang tidak hadir pada pelaksanaan pembubaran di balai Desa Baddurih Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan.
Dugaan tersebut terkuak setelah sejumlah KPPS dari beberapa TPS sama sama tidak di libatkan semua dalam rapat tersebut, Jumat (13/12/2024).
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, undangan dikirim hanya sebagian anggota melalui salah satu media pesan singkat (What’s up. Red). Sehingga anggota yang lain tidak mendapatkan kabar.
Beberapa anggota KPPS di Desa Baddurih menduga, rapat pembubaran yang dilakukan pada hari selasa 10/12/24 siang tersebut, ada unsur kesengajaan dengan tidak mengundang atau tidak memberikan informasi. “Ada undangan tapi dadakan dan itu sebagian,”kata salah satu anggota KPPS yang enggan disebu namanya.
Menurutnya, beberapa anggota KPPS menduga, semua merupakan akal akalan oknum Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang dengan sengaja mengundang anggota KPPS secara mendadak (30 menit sebelum rapat), sementara anggota masih mempunyai kesibukan lain, sehingga tidak memungkinkan untuk menghadiri rapat.
” Jadi karena tidak hadir dalam rapat, mereka (Oknum PPS) punya alasan untuk tidak memberikan uang transportasi,”tegasnya
Pengawas kelurahan/desa (PKD) Supriyadi Menyatakan bahwa pembubaran KPPS Baddurih tidak ada keterbukaan karena pihaknya juga tidak diundang Oleh pihak PPS.
“Menurut saya ini adalah unsur dari kesengajaan karena ingin memanipulasi dana anggaran,”tuturnya.
Di tempat berbeda A. Tajul Arifin komisioner KPU Kabupaten Pamekasan melalui via what’s up menjelaskan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada PPS, sehari sebelum rapat pembubaran dilaksanakan.
Bahkan, tambahnya, pihaknya sudah menyelesaikan semua pembiayaan 100 % termasuk Desa Baddurih, termasuk biaya transportasi KPPS, Linmas dan PKD.
” Silahkan hubungi ketua PPS nya mas, kalau dari kita sudah 100% ke semua PPS seluruh Pamekasan,”terang Tajul. (Dyah)
Naufal Dipecat Dari PPS, Berawal dari Rekomendasi Bawaslu Bondowoso