JAKARTA, IndonesiaPos – Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi menyalahgunakan kekuasaanya dalam Pilpres 2024.
Menurut dia, karena Presiden Jokowi ikut hadir dalam pencalonan presiden (pencapresan) Ganjar Pranowo mendampingi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno Putri.
“Apa yang dilakukan dan dipertontonkan Pak Jokowi tidak etis dan berpotensi besar mencederai demokrasi,” ujar Kamhar kepada wartawan, Senin, (1/5/2023).
Kamhar menyebutkan cawe-cawe Kepala Negara dalam politik praktis harus segera dicegah. Salah satunya dengan keterlibatan dari masyarakat hingga media.
“Agar penguasa tidak semena-mena menggunakan kekuasaannya,”bebernya.
Selain itu, ia mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk mengawasi secara cermat tindakan Presiden Jokowi.
BACA JUGA :
- 4200 Personel Polisi Amankan 50 Ribu Pekerja Rayakan Hari Buruh
- Diduga Akibat Konsleting Listrik, Rumah Warga Trotosari Ludes Terbakar
- APBN Rp800 Triliun Digarong Pemegang Otoritas Negeri. Benarkah?
Sebelumnya, Presiden Jokowi menghadiri pencapresan Ganjar oleh PDIP di Istana Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat, (21/4/2023).
Usai hadiri acara itu, Presiden Jokowi langsung kembali ke Solo, Jawa Tengah.
Bahkan, dalam perjalanan ke Jawa Tengah, Jokowi semobil dengan bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.