JAKARTA, IndonesiaPos.co.id
Pengumuman Ibukota pindah disampaikan bulan Agustus ini, ke Kalimantan. Akan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, Harusnya bangsa Indonesia besryukur dan selalu bersyukur masih memiliki wilayah luas di luar Pulau Jawa yang akan dijadikan Ibukota baru.
Pemerintah kepincut dengan Pulau Kalimantan. Sebab, Kalimantan memang masih luas dibanding pulau Jawa. Selama ini, beban Pulau Jawa dan khususnya Kota Jakarta sudah overload, terlalu padat.
Sebagai Ibukota negara, pembangunan dan pergerakan manusia sudah sangat tidak sehat di Jakarta dan wilayah pendukungnya, Bogor, Tanggerang, Depok, dan Bekasi. Kondisi udara buruk, tata ruang sulit diatur, manusia sudah banyak, dan tempat tinggal menjadi sangat mahal.
Selain tempat tinggal di Jakarta Mahal, maka, manusia bergeser ke Bodetabek. Namun sayangnya, wilayah tersebut tidak cukup kuat menopang Jakarta. Infrastrukturnya masih biasa-biasa saja, bahkan wilayah tersebut justru makin rusak ekosistemnya dibanding Jakarta.
Presiden Joko Widodo berjanji bulan Agustus ini diumumkan satu wilayah di Kalimantan. Bersyukur juga Joko Widodo terpilih kembali jadi Presiden kembali, sehingga gagasannya dapat simultan.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono saat jadi Presiden ingin juga Ibukota Jakarta pindah, setelah ia kagum dengan Ibukota baru Kazakhstan yang pindah dari Almaty ke Astana. Tapi keinginan itu pupus sampai SBY selesai menjabat.
Kabarnya, tahun 2024 adalah periode awal Ibukota baru Indonesia. Para ASN yang usia pensiunya masih 6 tajun lagi, bisa jadi akan merasakan suasana kerja di Pusat baru pemerintahan.
Ada dua hal penting yang semoga tidak lupa oleh perancang ibukota baru ini. Pertama adalah soal migrasi Kementerian dan Lembaga serta para ASN nya, karena menyangkut keluarga mereka, dan kedua adalah soal visi Ibukota yang harus panjang sampai 100 tahun kemudian.
Dulu, pusat pemerintahan VOC Belanda ada di Batavia atau sekarabg kota Tua yang dibangun tahun 1619. Kemudian kota itu terus bergeser hingga ke kawasan Gambir. Kota baru juga bergeser ke Kabayoran baru, sebagai wikayah yang nyaman sampai sekarang.
Pergeseran ini sifatnya gradual. Tahun 2024, Ibukota negara harus pindah total ke Kalimantan. Kita songsong sama sama Ibukota baru Republik Indonesia di Kalimantan. (rri*)