JAKARTA, IndonesiaPos – Presiden Joko Widodo meminta agar ada pengawasan lebih ketat terhadap industri obat. Kepala Negara menyampaikan pengawasan pada industri obat merupakan tugas dari semua pihak.
“Sudah disampaikan detail oleh Menteri Kesehatan. Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi,” jelas Presiden Jokowi di Jakarta, Jumat (22/10/2022) malam.
Hal ini disampaikan Presiden karena maraknya kasus gagal ginjal akut di Indonesia. Tercatat sudah 133 orang meninggal dunia akibat gagal ginjal akut dari total 241 orang pasien.
BACA JUGA :
- Menteri Erick Thohir Perintahkan BUMN Farmasi Periksa Obat-Obatan
- Polres Blitar Larang 5 Obat Sirup di Jual Bebas
- Ganjar Siap Maju Nyapres, Relawan Mulai Bergerak Masif
- Satresnarkoba Polres Bondowoso Rehabilitasi Pemakai Narkoba
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyebab gangguan ginjal akut tersebut adalah karena patogen yang mencemari obat sirop. Patogen tersebut bernama Etilen Glikol dan Dietilen Glikol.
Pemerintah telah menemukan obat penawar untuk gagal ginjal akut yaitu Fomepizole (injeksi). Obat tersebut masih harus didatangkan dari produsen di Singapura.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan 102 jenis obat-obatan sirup saat mengunjungi rumah dari pasien-pasien gagal ginjal akut. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, 102 obat itu ditemukan pada 156 keluarga pasien.
“Kita sudah datangi 156 rumah, kita lihat yang namanya etilen glikol atau dietilen glikol ini. Itu merupakan cemaran/impurities dari pelarutan bahan yang digunakan di obat-obatan sirup,” kata Menkes Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/10/2022) kemarin.
Menkes mengatakan, pihaknya masih akan meneliti 102 obat itu bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ketika ditanya untuk menyebutkan 102 daftar obat tersebut, Budi mengatakan Kemenkes akan menerbitkan Surat Edaran resmi terkait itu.