BLITAR – IndonesiaPos
Umma Sa’diyah salah satu produsen dan pendiri kuliner sambel pecel “Sambel Pecel Bu Diyah” warga desa Jimbe kecamatan Kademangan kabupaten Blitar, mengaku usaha sambel pecel dirintis mulai tahun 2016 akhir.
Ia mengawali usaha ini karena memang suka dengan kuliner. Dari hasil produksinya, kemudian ia membagi-bagikan satus postingan di Facebook.
Saat itu, Umma Sa’diyah belum berani menawarkan langsung ke pusat oleh-oleh, karena masih terbentur oleh modal, hanya dengan sistem menitip ke tempat-tempat tertentu. Hingga kemudian, dia mendapatkan undangan dari desa dari Disnaker untuk usaha yang masih pemula.
“Lalu, saya bertemu dengan kelompok UMKM dan diajak untuk bergabung, selanjutnya diperkenalkan oleh dinas-dinas. Memang dalam usaha harus ada izinnya, saat itu diberikan wawasan dan pembinaan kalau persyaratan izinnya bagaimana. Setelah sekian lama menekuni usaha sambal pecel, di diikut sertakan mengikuti pameran,”kata Umma Sa’diyah.
Dia mengungkapkan, pada tahun 2018 ada penurunan orderan sampai benar-benar tidak ada orderan. Tapi kemudian dia mendapatkan inspirasi ikan asap, akhirnya ia memutuskan untuk mencoba membuat dan menekuni mengolah sambal ikan.
“Saat itu saya mencoba segala macam ikan waktu itu ada 12 macam ikan. Walaupun saya sedang mencoba untuk mengolah sambal ikan, saya tetap berjualan sambal pecel tetapi selama ada orderan saja,”kata dia.
Ia menawarkan macam-macam sambal yaitu sambal cumi, sambal tuna, sambal kakap merah, sambal salmon, sambal tengiri, sambal petai, sambal bawang, sambal pedo dan sambal teri sedangkan sambal pecel ada 3 macam yaitu biasa, sedang dan pedas atau sesuai orderan dari customer.
Sementara untuk bahan pilihan dari kacang great A, awal harga 43.000/kg, pada tahun 2016 dan tahun ini 65.000/kg. Sedangkan sambal ikan dari yang botol kecil sampai besar harganya 15.000 ribu sampai dengan 25.000 ribu, metode pemasarannya dilakukan secara online dan pameran.
“Saya berharapa kepada pemerintah agar bisa membantu kami untuk mendirikan atau membuat toko yang khusus untuk UMKM atau IKM,”urainya (adv/kmf/emi)