<

Proses Pelaksanaan Rehab Gedung UIN KHAS Jember Diduga Ada Unsur Tipu-tipu

JEMBER, IndonesiaPos

Proses pembangunan gedung rektorat Universitas Islam Negeri(UIN) KHAS yang pengerjaannya terhambat akibat polemik internal pelaksana pekerjaan diduga ada unsur penipuan dalam prosesnya.

Hal ini di akui oleh SM maupun Ar,  rekanan Jember yang mengikuti mulai awal proses tender lelang tersebut .

Kepada IndonesiaPos, Ar  menjelaskan, kronologis kejadiaannya bermula saat CV Tri Karya Masagi memenangkan tender rehab gedung rektorat sebesar Rp 5 milyar.

SBN selaku pilot menager CV Tri Karya Masagi yang tertera dalam dokumen lelang menawarkan pekerjaan tersebut kepada salah seorang rekanan Jember untuk mengerjakan proyek tersebut.

“SBN meminta Hl salah seorang bawahannya untuk mencari orang yang mau mengerjakan proyek tersebut,”ujarnya.

Sehingga Hl lanjut Ar, menghubungi salah seorang rekanan Jember untuk dipasarahi  mengerjakan proyek tersebut. Karena saling kenal, akhirnya rekanan Jember tersebut menyetujui untuk mengerjakan dengan jaminan kepercayaan.

“Setelah digarap hingga 12%, rekanan Jember itu meminta kepada Hl untuk memperjelas statusnya dalam proyek ini. Namun Hl mengaku hanya disuruh SBN,”terangnya.

Bahkan, rekanakan Jember tersebut ungkap Ar berusaha menghubungi SBN, namun sayangnya SBN justru tidak bisa dihubungi.

Diduga Kaburkan Permasalahan Personil, PPK Minta Pelaksana Lapangan Diganti

“SBN sepertinya menghindar.karena berkali-kali kita hubungi ternyata tidak merespon” Lanjut Ar.

“Karena merasa dipermainkan, akhirnya rekanan Jember  tersebut menghentikan proses  pekerjaan . Dan digantikan BD orang yang mengaku pemilik CV Tri Karya Masagi,”tambahnya.

Sayangnya, status BD sendiri dipertanyakan mengingat dirinya tidak tertuang dalam pengurus struktur organisasi yang ada didokumen, namun tetap mengerjakan pembangunan tersebut dengan sepengetahuan PPK.

Hal senada juga disampaikan SM, dirinya pernah minta klarifikasi kepada BD terkait bagaimana dengan  biaya yang sudah masuk dalam kegiatan ini, justru BD menyuruh dirinya untuk meminta kepada SBN yang kini tidak jelas keberadaannya.

“Kita pernah meminta kejelasan kepada BD terkait uang yang sudah kita keluarkan dalam awal proses pengerjaan rehab tersebut, namun justru kita disuruh meminta kepada SBN,”katanya.

Menanggapi persoalan ini, lagi- lagi pihak PPK UIN KHAS bungkam. Meski berkali-kali media berusaha mengkonfirmasi terkait permasalah Mangkraknya pembangunan rehab gedung rektorat UIN KHAS,namun Syahrul  tetap tidak merespon.

Bahkan ujung-ujunngnya dirinya berkordinasi dengan FK, direktur CV Tri Karya Masagi mengganti personil pelaksana lapangan dengan K3 tanpa sepengetahuan yang bersangkutan(Kik)

BERITA TERKINI