JEMBER, IndonesiaPos
Pasca ditanda tanganinya kontrak kepada 23 rekanan untuk melaksanakan pembangunan jalan sebesar kurang lebih Rp.664 M melalui proses pekerjaan Multi years tahun anggaran 2021-2022 menjadi pembicaraan hangat di kalangan rekanan Jember.
Mengingat dalam proses lelang proyek multi years tersebut Muncul sejumlah dugaan kejanggalan dalam proses lelang multi years yang disinyalir adanya dugaan by design dalam tahapan proses lelangnya.
BS, salah seorang rekanan Jember kepada wartawan Indonesiapos saat dihubungi via telpon mengaku dalam proses lelang paket multi years ini perlu adanya keseriusan dari pihak panitia lelang. Terutama menyangkut masalah kelengkapan persyaratan administrasi dan ketentuan yang tertuang dalam dokumen lelang.
Dengan demikian bisa menciptakan iklim persaingan usaha yang bersih dan transparan . “Panitia harus profesional dalam persoalan ini. Apalagi proses lelang pekerjaan jalan Multi years kali ini anggarannya besar,” terangnya.
Jika panitia ternyata tidak profesional lanjut BS , maka akan muncul beberapa persoalan . “Dalam lelang multi years kali ini saya yakin teman-teman rekanan Jember memantau betul setiap tahapannya,”lanjutnya.
Informasi yang berhasil di himpun media menyebutkan, sejumlah kejanggalan sempat menjadi viral dikalangan penyedia pengadaan barang dan jasa Jember.
Terlebih lagi menyangkut munculnya sejumlah persyaratan lelang yang dianggap janggal sehingga dampaknya muncul sejumlah nama pemenang lelang proyek multi years yang notabene adalah pemain lama dalam proyek jalan di Jember.
Selain mereka termasuk perusahaan berskala besar, keberadaan diantara mereka sebagai pemilik perusahaan AMP juga sempat menjadi sorortan para pelaku usaha dibidang pengadaan barang dan jasa.
Menyikapi persoalan tersebut , ketua Fraksi PDI Perjuangan Jember, Edi Cahyo Purnomo dalam pernyataan sikap Fraksi PDI Perjuangan menyayangkan dengan adanya proyek multi years tersebut. Menurutnya apa yang diprogramkan dalam pembangunan jalan di Jember sepanjang kurang lebih 1080 Km tidak berpihak kepada pengusaha penyedia barang dan jasa level kecil di Jember. Sebab akan dinikmati oleh segelintir orang saja.
“Mulai awal kami sudah sering mengingatkan terkait proyek multi years tersebut, bahkan saat penyampaian pembahasan awal sudah saya ingatkan terkait persoalan multi years ini dan kendalanya,”ujarnya
Ternyata benar, dengan sudah ditanda tangani ya 23 kontrak dari 30 kontrak sesuai perencanaan, hari ini lanjut Ipung sapaan akrab Edi Cahyo Purnomo, masih ada 7 kontrak yang hingga kini belum ditanda tangani.
“Karena sifatnya multi years maka 7 proyek yang tidak ditanda tangani pada tahun ini, akan menjadi Silpa. Dan itu jumlahnya hingga ratusan milyar dan memperbesar Silpa Jember tahun ini,”lanjut Ipung.
Sementara itu hingga berita ini diunggah, proses tahapan lelang proyek pembangunan jalan multi years sudah masuk tahapan penanda tanganan kontrak. Belum ada kejelasan secara detail kapan akan segera digarap pekerjaannya. (kik)