<

PU Bina Marga Tidak Tegas, Proyek Dikerjakan Asal-asalan, Sangsinya Cukup Dihentikan

JEMBER, IndonesiaPos

Proyek lelang milik dinas PU Bina Marga Dan SDA sebesar Rp.232 juta di Desa Klungkung, kelurahan Jumerto Jember yang dikerjakan CV Karunia Jaya Karya diprediksi tak layak bangun.Pasalnya tehnis pekerjaannya sangat jauh dari standar pekerjaan fisik.

Proyek yang dikerjakan sejak 12 Oktober 2021 dan berakhir 30 November 2021 tersebut terlihat rapuh. Selain kurangnya semen sebagai bahan campuran, penataan batu sebagai bahan dasarnyapun ditata seadanya

Tomo, salah seorang rekanan Jember kepada media menyayangkan proses pekerjaan yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) tersebut. Selain dipastikan tidak bertahan lama, pelaksanaannya pun diperkirakan tidak sesuai RAB.

BACA JUGA : Rahman Anda : Pekerjaan Tidak Sesuai Kualitas, Tak akan Dibayar Sampai Ada Penyelesaian Sesuai RAB

 

 

“Duh parah mas. Seharusnya dengan ketebalan sekitar 2 meter tersebut harus sesuai antara campuran semen dengan pasirnya. Apalagi tatanan batunya terlihat asal pasang saja,”terangnya.

Diperkirakan tidak akan lama, bangunan tersebut sudah rusak. Apalagi dengan kondisi curah hujan yang tinggi seperti sekarang ini lanjut Tomo.

Secara tehnis ungkap Tomo, pihak PU Bina Marga seharusnya menerjunkan tim pengawas untuk mengawasi jalannya proyek pekerjaan tersebut. Sehingga tahu betul bagaimana proses pengerjaannya. “Lah bagaiamana bisa bagus dan sesuai degan RAB kalau pengawasnya saja tidak ada dilokasi,”tegasnya.

Sementara itu plt.kepala dinas  PU Bina Marga, Rahman Anda saat dihubungi  Media via pesan Whatapp menyatakan pihaknya akan menerjunkan pengawas dan tim tehnis kelokasi. ” Sebenarnya sudah ada tim pengawas dilapangan,” terangnya.

“Jika terjadi seperti itu, kami akan menerjunkan tim untuk menghentikan proses pekerjaannya,”imbuhnya.

Pihak DPU Bina Marga sendiri hingga kini Belum bisa memastikan sangsi apa yang diberikan kepada pelaksana proyek terkait persoalan tersebut.

Meski demikian, dari pantauan media terlihat bahwa proyek tersebut seharusnya sudah selesai pada 30 November 2021 lalu, namun kenyataannya, hingga berita ini diunggah, pekerjaannya masih belum kelar. (Kik)

BERITA TERKINI