BONDOWOSO, IndonesiaPos
Beberapa hari yang lalu, Wakil Bupati Bondowoso, Irwan Bactiar Rahmat bersama anggota Satpol PP membongkar tali segel di Pujasera Ki Ronggo, setelah disegel oleh Warga setempat.
Belum diketahui secara pasti motif penyegelan tempat pedagang kaki lima (PKL) tersebut. Namun, informasi yang dihimpun, penyegelan tersebut adalah motif pribadi, hingga didengar oleh Wabup, yang kemudian dibongkar sendiri oleh orang nomor 2 di Kabupaten Bondowoso ini.
Wabup Irwan mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan sejumlah dinas terkait yang membidangi, untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi untuk menyamakan persepsi permasalahan yang terjadi di Pujasera itu.
“Ini kan lintas bidang, maka semua OPD yang membidangi tempat di Pujasera Ki Ronggo itu kita undang, untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi selama ini,”ujar Wabup Irwan. Rabu, (25/8/2021).
Menurutnya, persoalan yang terjadi di Pujasera Ki Ronggo itu, tidak hanya melibatkan Diskoperindag saja, tapi semua bidang. Semisal, masalah jalan, maka yang bertanggungjawab adalah PUPR, drainase yang bertanggungjawab Dinas Perkim, masalah pedagang kaki lima adalah Diskoperindag, dan juga Satpol PP masalah keamanan serta bidang lainnya.
“Jadi masalah ini kita libatkan lintas instansi, sesuai dengan kewenagannya,”tegasnya.
Bahkan Wabup juga memerintahkan Kadiskoperindag untuk memfasilitasi 16 orang agar berdagang ditempat itu, dan termasuk peralatan untuk tempat berusaha sudah difaslitasi.
“Dan tempat pengelolaannya sebagian dikerjasamakan dengan warga sekitar melalui karang taruna,”imbuhnya.
Sementara itu, Kadiskoperindag Sigit Purnomo, didampingi Kepala UPT Pasar Diskoperindag Bondowoso, Didik Muridiyanto, mengungkapkan, membenarkan jika dirinya diperintahkan oleh Wabup untuk memfailitasi warga agar bisa bedagang ditempat itu.
“Hari ini kita menata ulang warga yang mau berjualan di pujasera ini, alhamdulillah, para pedagang sudah bisa berjualan kembali, dan saya lihat pengunjung banyak yang datang,”tegasnya.
Sementara itu, salah satu warga setempat Syaifullah, mengaku senang, ketika mendapat fasilitas dari Wabup. Namun, meski dirinya belum bisa berjualan karena belum ada peralatan.
“Tapi paling tidak saya merasa senang, karena nantinya bisa berjualan,”kata warga RT 31 Kelurahan Kotakulon ini.
Dia mengaku, jika saat ini masih belum ramai seperti sebelum ada Covid-19. Namun, ia meyakini setelah virus ini berak dipastikan akan ramai, karena tempatnya sangat bersih dan pemandangannya bagus.
“Kalau nanti Covid-19 ini sudah berakhir dipastikan akan ramai, dan bahkan bisa lebih ramai dari alun-alun,”pungkasnya.