<

Pupuk Bersubsidi Menghilang dipasaran, Petani Panti Menjerit


JEMBER, IndonesiaPos – Sejumlah masyarakat petani dikecamatan Panti kabupaten Jember kini mengalami kesulitan Pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk ini terjadi sejak awal Juli 2020, hal tersebut disampaikan Baisi, salah seorang petani di kecamatan Panti.

” Kekurangan pupuk di rasakan petani sejak awal juli 2020,”ungkapnya.

Dampaknya lanjut Baisi, banyak petani khususnya di kecamatan Panti yang kesulitan menggarap lahan pertanian mereka.

Kelangkaan ini menurut Baisi sempat ditanyakan petani dan kelompok tani ke sejumlah kios di kecamatan Panti, jawabannya sama bahwa pupuk bersubsidi di kecamatan Panti sedang kosong karena di pinjam oleh kecamatan Ledokombo untuk memenuhi kebutuhan kelompok tani di Ledokombo.

“Banyak petani dan kelompok tani tanya ke kios katanya jatah kecamatan Panti masih dipinjam oleh kecamatan Ledokombo,” imbuhnya.

Parahnya lagi sambung Baisi, pengalihan kuota pupuk dari kecamatan Panti ke kecamatan Ledokombo menurut informasi sejumlah kios atas perintah dari dinas.

” Yg meminta jatah panti katanya dari dinas pertanian langsung ke kios-kios se kecamatan  Panti,” tegasnya.

Informasi dari sumber IndonesiaPos yang bisa dipercaya, pengalihan kuota pupuk ini dilakukan dengan cara mengalihkan kuota dari kecamatan Panti  dialihkan ke kecamatan Ledokombo sebanyak kurang lebih 286 ton.
Hal ini dilakukan atas permintaan dari kecamatan Ledokombo untuk memenuhi kebutuhan pupuk disana.

” Untuk memenuhi kebutuhan pupuk di Ledokombo, dinas meminjam kuota dari Panti dan akan dikembalikan setelah ada penambahan kuota yang dimintakan ke provinsi,”ujarnya.

Namun karena dalam proses penganggaran kuota pupuk bersubsidi menggunakan  elektronik Rencana Devisit Kebutuhan Kelompok Tani (e-RDKK) maka secara otomatis dapat terbaca berapa kebutuhan riil pupuk bersubsidi dilapangan.

Sementara itu Heru, salah seorang koordinator kios di Panti saat diklarifikasi melalui saluran telpon tentang persoalan kelangkaan pupuk di Panti belum bersedia berkomentar .

Terhadap jeritan petani ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember Satuki, saat dihubungi lewat telpon, membantah jika pihaknya melakukan pengalihan kuota yang berdampak pada kosongnya stok pupuk bersubsidi di kecamatan Panti. Kekosongan ini menurutnya sedang terjadi disemua wilayah secara nasional. Ketersediaan pupuk bersubsidi sedang kosong

“Secara nasional, seluruh kabupaten dan kecamatan,” paparnya singkat. (Why)

BERITA TERKINI