BONDOWOSO, IndonesiaPos
Kesadaran masyarakat di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur (Jatim) untuk mengenyam pendidikan formal yang lebih tinggi masih rendah. Terbukti, angka rata-rata lama sekolah masyarakat Kota Tape –julukan Kabupaten Bondowoso- masih mencapai 5,62 tahun. Ini artinya, rata-rata pendidikan masyarakat Bondowoso tidak sampai lulus Sekolah Dasar (SD).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso,H.Harimas membenarkan kondisi itu. Menurut dia, angka rata-rata lama sekolah di Bondowoso pada 2019 sudah mencapai 5,62 tahun. Angka ini naik 0,07 dari rata-rata lama sekolah pada tahun sebelumnya 5,56 tahun, namun masih rendah.
”Karena, angka rata-rata lama sekolah 5,62 tahun, artinya banyak masyarakat di Bondowoso tidak lulus SD. Bahkan, dampaknya angkatan kerja di Bondowoso yang berijazah SD cukup besar mencapai 47 persen,” katanya.
Harimas menyebut, salah satu faktor penyebab angka rata-rata lama sekolah di Bondowoso masih rendah adalah kurangnya kesadaran orangtua terhadap pentingnya pendidikan formal anak. Faktor lainnya adalah tingkat ekonomi yang kurang, sehingga orangtua memilih anaknya untuk bekerja daripada melanjutkan pendidikan.
”Jadi, persolan pendidikan anak menjadi tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemkab, melainkan semua pihak harus ikut serta menyukseskan pendidikan anak di Bondowoso. Tidak boleh ada anak putus sekolah di Bondowoso,” ujarnya.
Terlebih, tambah Harimas, pendidikan merupakan salah satu tolok ukur dari peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) suatu daerah. Karena, indikator peningkatan IPM adalah kualitas pendidikan atau SDM, kesehatan, dan daya beli masyarakat.
”Untuk itu, Pemkab Bondowoso terus mendorong peningkatan SDM terhadap pelajar, mulai SD hingga Perguruan Tinggi. Seperti pemberian beasiswa bagi mahasiswa asal Bondowoso dan program pendidikan lain dalam meningkatkan rata-rata lama sekolah di Bondowoso,” .imbuhnya.
Sementera Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin mengatakan, angka rata-rata lama sekolah masyarakat di Bondowoso 5,62 tahun menunjukkan tingkat pendidikan masih rendah. Ini artinya, banyak masyarakat di Bondowoso tidak lulus SD.
”Saya berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Bondowoso berkomitmen dan terus bekerja keras meningkatkan kualitas pendidikan. Juga kepada orangtua agar terus memotivasi anak dalam menempuh pendidikan setinggi mungkin, sehingga mampu berdaya saing mendapatkan kerja yang layak,” katanya. (ido)