<

Ratusan Mahasiswa Turun Kejalan Tuntut DPRD Sumenep Laksanakan Putusan MK

SUMENEP – IndonesiaPos

Ratusan Mahasiswa turun kejalan untuk menyelamatkan Demokrasi, yang dianggab sudah di rusak olah satu keluarga Presiden Ir.Joko Widodo, di depan Kantor DPRD kabupaten sumenep, Madura Jawa Timur.

Kordinator aksi Moh.Faiq  menjelaskan demokrasi Indonesia berada dalam keadaan terburuk , keadaan rawan, sehingga berdampak kepada rakyat Indonesia yang dirasakan saat ini.

Peristiwa itu berawal, pasca ada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengubah aturan soal ambang batas (threshold) pencalonan gubernur dan wakil gubernur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada melalui Putusan Nomor 60/PUU-XXII/2024,

Setelah putusan tersebut, DPR RI mendadak rapat mau merevisi UU Pilkada, sehingga DPR RI mengabaikan putusan MK, yang memiliki perbedaan substansif dengan putusan MK, Senin (26/8/2024).

“Maka dari itu, terjadi perlawanan mahasiswa bersama rakyat Indonesia untuk melawan rezim otoritarian, artinya apa, putusan MK adalah bentuk wujud filosofi demokrasi Indonesia yang harus di pelihara dengan baik, bulan di rusak oleh golongan satu orang saja, ini di sebut jutaan rakyat Indonesia, hanya di rusak oleh satu otak manusia, apa ini tidak gila,”tuturnya.

Atas peristiwa tersebut membuat mahasiswa turun ke jalan di depan kantor DPRD kabupaten sumenep, hanya ingin berdialog seluruh anggota dewan yang baru dilantik. Namun,  hanya segelintir anggota dewan.

“Kami menilai kalau anggota DPRD Sumenep yang baru lantik tak bisa menemui massa aksi, tapi hanya segelintir orang, maka hal itu tidak Refsentatif dari seluruh anggota,”tegasnya

Menurutnya, banyak alasan, anggota DPRD Sumenep yang tidak masuk kantor hari Senin 26 Agustus 2024 , di antaranya tugas dinas, ada kegiatan partai , dan lain lain.

“Kami ingin tahu saja berikan surat tugas dinas anggota DPRD Sumenep kepada massa aksi, tapi salah satu anggota dewan berdalih kalau teman teman anggota, ada yang tugas partai atau kegiatan partai,”terangnya

Faiq menambahkan,  jangan ajari para mahasiswa yang tidak amoral, kalau anggota dewan sedang ada tugas dinas, ajari mahasiswa yang jujur, berikan penilaian obyektif pada mahasiswa, agar tidak salah menilai anggota DPRD Sumenep,

“Kami akan turun kejalan dengan berbagai tuntutan masyarakat, karena hari ini semua anggota DPRD Sumenep, tidak masuk kantor, ada yang masuk cuma beberapa orang saja,”imbuhnya.(Amin/Dyah)

Alumni LPDP Akan Terus Kawal Putusan MK

BERITA TERKINI