PAMEKASAN, IndonesiaPos.co.id
Ratusan pelajar tingkat SMA dan SMK mulai berdatangan di lapangan eks Bakorwil IV (Badan Koordinasi Wilayah ) Provinsi Jawa Timur di Pamekasan, pukul 05.30 WIB. Siswa dan siswi yang masih mengenakan seragam sekolahnya untuk melaksanakan sholat istisqa. Dihalaman kantor Eks Keresidenan Madura. Rabu, (30/10/2019).
Nampak hadir pula pejabat Pemkab Pamekasan seperti Sekdakab Pamekasan Ir.Totok Hartono,MM dan sejumla pejabat lainnya. Bertindak sebagai Imam dalam shalat Istisqa atau dikenal dengan shalat minta hujan tersebut adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, KH. Ali Rahbini.
Kepala Bakorwil IV Pamekasan Muhamad Alwi Beiq mengatakan, shalat Istisqa ini bekerja sama dengan Uni Pelaksana Teknis (UPT) Provinsi Jatim. “Para pelajar tingkat SMA dan SMK yang mengikuti shalat Istisqa berjemaah ini berada dibawah naungan UPT Dinas Pendidikan Jatim di wilayah Pamekasan,”tutur Alwi sebelum dimulai shalat.
Menurutnya, para pelajar SMA dan SMK di Pamekasan tidak mengganggu jalannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolahnya, karena pelaksanaan shalat Istisqa ini dimulai dari pukul 06.00 WIB dan selasai pukul 06.30 WIB. “Selesai melaksanakan shalat Istisqa para pelajar kembali ikut materi pelajaran pertama disekolahnya,”ujarnya.
Kendati shalat Istisqa yang dibawah naungan UPT Dinas Pendidikan di Pamekasan. Namun, tidak semua sekolah SMA dan SMK dilibatkan dan diantaranya sekolah. Sedangkan yang dilibatkan dalam shalat Istisqa ini meliputi,SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 4, dan untuk SMK meliputi SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 3 yang tidak dilibatkan.
Sementara itu, KH.Ali Rahmbini menguraikan bahwa shalat Istisqa ini dilaksanakan yang tata caranya mirip dengan shalat Ied dua rakaat dan pada rakaat pertama diteruskan dengan 7 kali takbir dan di rakaat yang kedua dilanjutkan dengan takbir 5 kali. “Setelah melaksanakan shalat Istisqa dilanjutkan dengan khotbah didalam dakwahnya Imam mengajak para Jemaah shalat Istisqa memohon ampunan dengan memperbanyak bacaan Isthigfar,”imbuhnya.
Dijelaskan, bahwa shalat Istisqa ini sangat penting dilaksanakan di wilayah Kabupaten Pamekasan, karena musim kemarau yang panjang ini mulai terasa dari bulan Mei yang lalu, dan di tiga bulan belakangan ini musim kemarau kian terasa semakin panas dan membuat ribuan sumur milik warga di ratusan Dusun di wilayah Kabupaten Pamekasan sudah tak lagi mengeluarkan sumber airnya. “Sehingga keluhan ribuan warga di daerah Pedesaan terpaksa harus dipasok dengan air bersih, jika tidak ribuan warga di ratusan Dusun akan bakal kesulitan untuk masak dan minum,”jelasnya.
Dampak musim kemarau yang panjang ini membuat Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah ) BPBD Pemkab Pamekasan menggerakkan lima Unit mobil tangki dengan kapasitas 4000 liter untuk mengatasi kekeringan yang berdampak pada warga untuk mendapatkan air bersih.
Sejak bulan Agustus lalu setiap hari mobil tangki mendropping air bersih ke wilayah Pamekasan Utara diantaranya Palengaan, Pegantenan, Waru, Pasean dan serta ke Pamekasan wilayah Selatan mencakup Pademawu dan Tlanakan. “Kita sangat berharap, bahwa dengan melaksanakan shalat Istisqa ini, semoga doa ini di kabulkan Allah SWT dan segera diturunkan hujan, pungkas Kyai Ali. (ndri/ayu).