SITUBONDO, IndonesiaPos – Dukung Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo Jawa Timur untuk mengusut tuntas kasus dugaan rekayasa pembuatan UKL UPL di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebagai persyaratan pinjaman dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar RP 250 milyar, ratusan warga yang tergabung dengan Ikatan Masyarakat Situbondo Anti Korupsi (Imsak) dan GP Sakera menggelar aksi turun jalan, Rabu (9/3/2022).
Dalam aksi tersebut para demonstran meminta, demi keadilan yang bermartabat agar institusi kejari Situbondo yang telah menyita 5 bok barang bukti di DLH beberapa hari lalu dapat bekerja secara profesional tanpa pandang bulu dalam melakukan penegakan hukum di bumi salawat nariyah.
“Untuk menuntaskan kasus ini, kami percaya kepada kejari Situbondo. Tapi ingat, jangan sampai kepercayaan masyarakat ini ternodai. Sebab, dalam penggeledahan di DLH, tim yang dipimpin langsung mantan Kajari Situbondo telah menyita sejumlah barang bukti,”tegas Ketum GP Sakera, Syaiful Bahri.
Jika nantinya ada kejanggalan yang menimbulkan kecurigaan, lanjutnya, maka kami tidak segan segan kembali turun jalan dengan jumlah masa yang jauh lebih besar. Maka dari itu jangan sia siakan pengorbanan masyarakat yang sudah rela berpanas panasan untuk mendukung kinerja kejari Situbondo dalam melaksanakan tugas menyelamatkan uang negara.
“Kami yakin kejari akan bekerja profeional karena ini menyangkut uang negara. Namun, jika ada kejanggalan yang mencurigakan, maka tidak menutup kemungkinan kami akan turun lagi dengan kekuatan masa yang jauh lebih besar,”tandas Syaiful.
Tak lama, setelah melakukan orasi tersebut, Kasubsi Intelejen A Kejari Situbondo, Yudha, yang mewakili Kajari Situbondo menyampaikan, bahwa kejari akan bekerja secara maksimal dan profesional dalam penegakan hukum.
“Saya berterima kasih atas dukungan moral yang diberikan oleh masyarakat Situbondo untuk menuntaskan perkara ini secara prifesional. Terus terang kami sangat membutuhkan dukungan seperti ini,”pungkas Yudha didepan para demonstran.
Sebelumnya, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Situbondo, Jawa timur hari ini melakukan penggeledahan di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Pengeledahan tersebut terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, Rabu (2/3/2022).
Dalam kegiatan penggeledahan yang di pimpin langsung oleh Kajari Situbondo, Iwan Setiawan tersebut, tim telah mengamankan ratusan dokumen serta beberapa barang elektronik seperti laptop dan juga komputer yang ada di 6 ruangan di kantor DLH.
Tak hanya itu,
Kegiatan penggeledahan yang dilakukan secara dadakan itu disebut sebut terkait dugaan rekayasa dokumen UKL-UPL pengajuan Pinjaman Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp 250 Miliar.
Kajari Kabupaten Situbondo, Iwan Setiawan mengatakan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan UKL-UPL Dana PEN diamankan dan disita petugas kejaksaan. Hal ini guna mencari bukti-bukti.
Pantauan di lapangan menyebutkan, usai menggelar unjuk rasa di kejari Situbondo, dengan pengawalan ketat ratusan personel polres dan TNI, ratusan warga langsung bergerak ke Pemkab untuk menemui Bupati Situbondo Karna Suswandi.
Sesampainya di gerbang Pemkab, ratusan demonstran yang dibatasi kawat berduri serta dijaga oleh personel polisi, TNI dan Satpol PP berteriak teriak minta agar Bupati Situbondo, Karna Suswandi mundur dari jabatannya. Bahkan, dengan lantangnya, para demonstran tersebut meminta agar Bupati mengembalikan dana PEN yang dianggap akan merugikan masyarakat.(gik)