BONDOWOSO, IndonesiaPos
Gelombang penolakan tempat-tempat umum untuk dijadikan tempat isolasi mandiri, kali ini terjadi di Kecamatan Wringin Bondowoso Jawa Timur.
Sebanyak 200 orang warga Jatisari, Jatitamban dan Wringin di Kecamatan Wringin menggelar aksi unjukrasa didepan SMPN Wringin 1. Senin, (26/7/2021) malam.
Dalam aksinya, mereka membakar ban bekas dan bener yang ditempel di pintu masuk SMPN 01 Wringin yang rencananya dijadikan tempat isolasi mandiri bagi warga yang reaktif covid 19, bukan yang terpapar co id 19.
“Kami menolak keras Gedung SMPN 01 Wringin ini dijadikan tempat isolasi mandiri,”kata salah satu warga dalam orasinya.
Seusai melakukan orasi, masa dibubarkan oleh aparat Kepolisian dan Koramil Wringin. Namun, perwakilan warga langsung bergeser menuju rumah Kepala Desa (Kades PJ) Joko Purnomo didusun Krajan desa Jatitamban.
Para pendemo tersebut menanyakan kepada Kades PJ, terkait tempat isolasi mandiri bagi warga yang reakstif Covid-19. “Apakah sudah disetujui oleh Pak Kades?,”tanya warga.
Sementara itu, Joko Purnomo mengaku tidak pernah ada pemberitahuan terkait gedung SMPN 01 Wringin itu di rencanakan untuk dijadik tempat isoman.
“Apa yang ditanyakan warga saya tidak pernah tahu, karena sebelumnya tidak ada pemberitahuan, bahwa SMPN 01 Wringin yang berada wilayah desa kami mau ditempati isolasi mandiri.”jawab Joko, kepada IndonesiaPos.
Joko meminta kepada warganya agar diwakili satu atau du orang saja untuk menyampaikan aspirasi kedalam rumahnya.
Ia berjanji bahwa besok hari Selasa (28/7/ 2021. Hari ini. red) akan menyampaikan aspirasi ini di kecamatan.
Sebelumnya Minggu, (26/7/ 2021) sekira pukul 20 malam, warga juga pernah mengadakan aksi ke UPTD TK Pembina di Wringin, warga menolak gedung TK Pembina itu dijadikan isoman.
Kali ini aksi unjukrasa di SMPN 01 Wringin itu yang kedua kalinya. Namun aparat Kepolisian, Koramil Wringin dan dibantu perangkat desa setempat bisa membubarkan aksi tersebut. (tikno)
