JEMBER, IndonesiaPos
Memasuki semester I pada bulan Juni 2021 prosentasi realisasi penggunaan anggaran belanja untuk Kabupaten Jember masih berkutat pada angka 10,97% atau sekitar Rp.487.983.321.501 dari Rp.4.448.913.815.154. angka tersebut sedikit diatas prosentasi realisasi belanja kabupaten Bojonegoro yaitu 10,95%.
Data ini diperoleh dari sumber yang beredar dikalangan media. Dari penelusuran media menyebutkan, sejumlah kegiatan di beberapa dinas, baik yang bersifat penunjukan langsung atau sistem lelang hingga berita ini diturunkan belum semuanya berjalan.
Bahkan dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Alam (BMSDA) sebagai salah satu dinas yang berperan dalam menjalankan program bupati Hendy dalam pembenahan jalan berlubang dan infrastruktur lainnya seperti yang dimuat di website LPSE Jember, per tanggal 5 Juni 2021 masih memuat sekitar 18 paket pekerjaan pemeliharaan rutin Jembatan saja yang dilaunching dari ratusan paket yang rencananya dikerjakan.
Padahal sebelumnya pihak PU Bina Marga telah melakukan serangkaian trial pengaspalan disejumlah ruas jalan di Jember, namun hingga kini belum ada kepastian kapan akan segera dijalankan. Plt.kepala Dinas PU BMSDA, Rahman anda saat diklarifikasi media terkait kapan kepastian program perbaikan jalan via pesan Whatapp pun tidak berkomentar.
Menyikapi persoalan rendahnya prosentase realisasi belanjan kabupaten Jember pada semester I kali ini menjadi pertanyaan sejumlah pihak, salah satunya Agus Mashudi, salah seorang pemerhati kebijakan publik Jember. Saat dihubungi lewat telepon dirinya mengaku bingung mengapa hingga kini belum ada aksyen dari sejumalh dinas terkait program kegiatan pembangunan. Padahal lanjut Agus, perda masalah APBD sudah disahka bulan lalu.
“Saya bertanya-tanya, kenapa kok lambat sekali. Padahal perda maupun perbupnya sudah di dok. Dengan penjabaran tersebut seharusnya sudah ada aksyen karena jargon bupati adalah akselerasi percepatan,”ujarnya.
Sehingga kehausan dari masyarakat Jember yang kemarin tidak terwujud lanjut Agus hari ini bisa terwujud. “Salah satu contoh, pembangunan infrastruktur jalan sampai sekarang juga belum, hanya trial-trial saja, tapi trial kan tidak keseluruhan.apalagi dengan program multiyear sebenarnya punya harapan besar,” tambahnya.
Jadi dengan dana sekitar Rp.700 milyar jika bisa digunakan untuk pembangunan dalam satu tahun ini ungkap Agus, maka hal itu bisa menjadi sesuatu yang luar biasa. “Tetapi ketika sampai saat ini belum dilaksankan, yang perlu diperhatikan adalah masuk bulan juli. Sudah masuk dalam pembahsan PAK, jika tidak segera digunakan, saya khawatir seperti kejadian-kejadian sebelumnya dengan menumpuknya silpa,”pungkasnya..