<

Realita Mahasiswa Zaman Sekarang

Ditulis oleh : Dyah Heny Andrianty dan Rahayu Shores Kholifah

PAMEKASAN indonesiapos.co.id

Lirik lagu Mars Mahasiswa Totalitas Perjuangan yang sudah tak asing lagi bagi kawan  mahasiswa mahasiswa diseluruh penjuru Negeri ini, Sabtu (02/11/2010).

“Ini syair lirik lagu  Mars  Mahasiswa Totalitas Perjuangan,
Wahai kalian yang rindu kemenangan, Wahai kalian yang turun kejalan demi mempersembahkan jiwa dan raga untuk Negeri tercinta”.

Lirik lagu tersebut yang menggambarkan fungsi dan perjuangan dari mahasiswa, namun apakah hari ini memang seperti itu Realitanya?.  Mahasiswa merupakan insan calon Sarjana yang terlibat didalam suatu instansi perguruan tinggi, dididik serta digembleng dengan diharapkan menjadi calon pemuda yang berintelektual.

Sejatinya Mahasiswa memang menjadi ujung tombak dari suatu Bangsa. Kualitas mahasiswa akan semakin baik pula, namun sekarang diharapkan mahasiswa berfikir secara genius sekaligus mampu berbicara peran dan fungsi mahasiswa sebagai Social Control ditengah masyarakat.

Disini peran mahasiswa sebagai Social Control terjadi saat ada hal yang tidak beres maupun ganjil dalam masyarakat. Dan mahasiswa sudah seharusnya memberontak terhadap kebusukan kebusukan yang terjadi didalam Birokrasi yang selama ini dianggap lazim.

Yang kemudian jika mahasiswa acuh dan tidak peduli dengan lingkungannya maka sudah tidak ada lagi harapan yang lebih baik untuk kehidupan Bangsa nantinya, karena mahasiswa memiliki tanggung jawab jawab besar yakni sebagi ” Agen Perubahan.”

Mahasiswa memang sudah seharusnya menumbuhkan jiwa kepedulian socialnya dimana mahasiswa harus peduli terhadap masyarakat, sebab mahasiswa adalah bagian dari masyarakat. Kepedulian tersebut bukan hanyalah diwujudkan dalam bentuk demo maupun turun kejalan saja, akan tetapi dengan pemikiran pemikiran cemerlangnya, dengan diskusi diskusi ataupun memberikan bantuan moril sekaligus meteril kepada masyarakat dan Bangsa ini.

Peran mahasiswa yang kedua sebagai agent of change dalam artian mahasiswa sebagai agen perubahan yakni bertindak bukan ibarat Pahlawan yang datang kesebuah Negeri yang kemudian dengan gagahnya mengusir para penjahat dan dengan gagah sang Pahlawan pergi dari daerah tersebut yang diiringi tepuk tangan oleh penduduk setempat yang artinya mahasiswa tidak hanya menjadi penggagas perubahan, tetapi sebagi objek maupun pelaku dalam perubahan tersebut. Sikap kritis yang positif harus dimiliki dan dapat membuat sebuah perubahan besar sekaligus membuat para pemimpin yang tidak berkompeten menjadi gerah dan cemas.

Disinilah banyak kebodohan dan ketidak adilan yang dilakukan oleh pemimpin Bangsa ini, sudah seharusnya anda berpikur untuk mengembalikan dan mengubah keadaan tersebut. Perubahan yang dimaksud adalah perubahan kearah yang positif dan tidak menghilangkan jati dirinya sebagai mahasiswa dan Banhsa Indonesia. Peran mahasiswa selanjutnya sebagai Guardian Of Value dalam artian anda yang sudah dikatakan sebagai pelajar tingkat tinggi memiliki peran sebagai penjaga nilai nilai masyarakat yang kebenarannya mutlak dengan menjunjung tinggi kejujurannya, keadilan, gotong royong, integritas, empati dan sifat yang dibutuhkan dalam kehidupan dalam masyarakat lainnya.

Selain itu dituntut untuk mampu berpikir secara ilmiah tentang nilai nilai yang mereka jag dan bukan hanya itu anda sebagai pembawa, penyampai, dan penyebar nilai nilai serta ilmu ilmu yang mereka pelajari. Namun apakah hari ini kita sebagai mahasiswa masih menjalankan peran dan fungsi kita sebagaimana mahasiswa dan apakah kita tetap menjaga marwah dan identitas kita sebagai garda terdepan dalam kemajuan Bangsa? Atau hari ini kita secara pahit harus mengatakan kita secara perlahan mulai melupakan identitas kita sebagai mahasiswa.

Mahasiswa yang hanya diam tak bersuara ketika hak mereka dirampas dan dibelenggu oleh pihak pihak terten, dan apakah kita masih layak disebut sebagai ” Mahasiswa.”

Di zaman sekarang tidak sedikit mahasiswa yang sadar atau tidak terlibat dalam politik praktis yang memiliki artian seorang mahasiswa hanya dijadikan sebagai ” Kuda” oleh pihak pihak yang yang mencari kepentingan politik dengan melibatkan mahasiswa berakibat mahasiswa zaman sekarang sudah memiliki hubungan dan berinteraksi dengan partai politik yang jelasnya hal itu sudah dilarang di dalam peraturan per undang undangan.

Realitanya memang kita sudah terlalu lama tertidur dan melupakan fungsi serta identitas kita sebagai mahasiswa ditengah situasi dan persaingan global yang harus kita bangun sari tidur panjang kita dan mulai mempertanyakan kembali apakah kita sudah berbuat sesuatu untuk Negeri, dan apakah kita memang sudah menjadi mahasiswa yang sesungguhnya karena kita mau tidak mau, dan suka tidak suka adalah generasi generasi yang kelak akan menentukan kemana arah Bangsa ini akan dibawa..

Hidup Mahasiswa.…!!!

BERITA TERKINI