<

Ricuh, Ratusan Mahasiswa PMII Demo Pemkab Pamekasan Tuntut Galian C Illegal Ditutup

PAMEKASAN,IndonesiaPos – Ratusan orang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi menolak tambang galian C ilegal. Dalam aksinya mereka menuntut agar tambang galian C ilegal di wilayah Kabupaten Pamekasan segera ditutup, karena kondisi tambang yang tak mengkantongi izin juga merusak lingkungan. Kamis, (25/6/2020) di depan Kantor Pemkab Pamekasan.

Ketua PC PMII Pamekasan Lutfi dalam oransinya, minta pihak Pemerintah Kabupaten Pamekasan menindak tegas kepada para tambang tambang galian C yang ilegal itu.

“Akibat tambang tambang galian yang bodong itu akan menjadi mimpi buruk bagi generasi dan kami beri waktu kepada Pemkab setempat dalam 7×24 jam untuk memenuhi tuntutan kami,”kata Lutfi.

Sebelumnya PMII sering melayangkan protes kepada Pemkab agar jumlah 359 tambang galian C ilegal yang ada di wilayah Kabupaten Pamekasan segera ditindak. Namun, tak kunjung mendapat tanggapan, sehingga akhirnya mereka memilih melakukan aksi unjukrasa.

Ratusan Mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa tersebut merasa kesal karena orang nomor satu di Pamekasan tak menemui, sehingga ratusan pendemo Mahasiswa akhirnya nekat melompat pagar Taman Aspirasi untuk masuk Pendopo Agung Ronggosukowati.Aksi tersebut berakhir ricuh dan bentrokpun terjadi.

Para petugas yang mengamankan para aksi unras hingga terlibat aksi saling dorong dengan mahasiswa. Bentrok antara petugas dan para mahasiswa tak dapat dihindari, sehingga terdapat sejumlah mahasiswa pingsan dan tiga diantaranya harus dilarikan ke RSUD SMART Pamekasan lantaran terluka pada bagian kepala akibat terkena pukulan dari aparat petugas.

Ketua PC PMII mengecam tindakan represif yang dilakukan aparat kepolisian kepada para mahasiswa dan meminta pihak Polres Pamekasan bertanggung jawab atas terlukanya para mahasiswa.

Sementara Mahasiswa PMII yang terluka akibat kericuhan tersebut diantaranya, Achmat Vicki, Yasin, dan Khoirul Umam.

Namun, situasi yang meneganggkan akhirnya mereda ketika Kapolres Pamekasan AKBP Djoko Lestari, turun tangan menemui para aksi mahasiswa PMII. Kedua belah pihak melakukan diskusi namun tak membuahkan hasil bahkan perwakilan dari pihak Pemkab ditolak oleh mahasiswa dengan alasan tak mempunyai kebijakan pada tuntutannya.

AKBP Djoko Lestari, mengatakan, kepolisian akan menindak lanjuti aspirasi mahasiswa soal tambang galian C yang ilegal. Kapolres berjanji akan melihat terlebih dahulu dari semua aspek.

“Soal tuntutan para pendemo, kami akan tindak lanjuti dalam penegakan hukum, kita akan melihat dari semua aspek dan terkait mahasiswa yang meminta untuk bertemua Bupati dan kepala DLH yang tak kunjung ditemui, karena keduanya tidak sedang berada ditempat. Usai berdiskusi antara Kapolres dengan pengunjukrasa, ratusan mahasiswa akhirnya membubarkan diri secara tertib. (Ndri).

BERITA TERKINI

IndonesiaPos