SAMPANG,Indonesia Pos
Musa dengan anaknya orang yang paling biadab dan tak terpuji. Pasalnya ayah dan anak kompak dan tega menganiaya istri dan ibunya Jamal yang tengah hamil ini hingga meragang nyawa dan meninggal dunia.
Korban yang berinisial NS warga Kacamatan Konang, Kabupaten Bangkalan, mengalami penganiayaan sudah kesekian kalinya. kekerasan yang dilakukan oleh suaminya dan anaknya kerap dilakukan. Bahkan tiap hari.
Akibatnya, 3 hari yang lalu korban langsung dilarikan ke RSUD Sampang untuk mendapat pertolongan medis, karena kondisi korban sedang kritis. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamat hingga korban menghembuskan nafas terakhir. Sabtu, (21/12/2019)
Kepala Desa Pamula’an, Kecampatan Camplong, Kabupaten Sampang Masfur menjelaskan, kejadian penganiayaan tersebut sudah tiga tahun silam yang dilakukan oleh suaminya (Musa). NS mengalami siksa penganiayaan dari sang suami dan anaknya, hingga kemudian korban mengalami kebutaan.
“Tujuh bulan yang lalu, korban dijemput oleh suami dan anaknya agar pulang ke Desa Konang Kabupaten Bangkalan. Namun, korban tetap mengalami penganiayaan yang berulang-ulang hingga tewas,”jelas Masfur.
Sebelumnya, korban pernah menghubungi kerabatnya melalui via telepon. Ia minta di jemput dari Desa Konang. Korban mengaku jika dirinya merasa tersiksa dan kesakitan dan akhirnya keluarga NS menjemput korban dalam keadaan tak berdaya dan dibawa pulang ke Desa Pamula’an Sampang.
“Kerabat NS mengatakan kalau penganiayaan itu kembali dilakukan oleh suami dan anaknya terhadap korban (NS),”ucapnya.
Saat menjemput NS, sambung Kades Masfur, melihat kondisi korban sedang kritis, akhirnya dibawa ke RSUD Sampang dan selama dua hari. Selama menjalani perawatan, ternyata tidak ada perkembangan sehat. korban semakin kritis atas permintaan keluarganya, korban langsung dibawa pulang kerumahnya hari Sabtu kemarin (21/12/2019) sekitar pukul 13.00 WIB. “Hingga akhirnya korban menghembuskan nafas terakhirnya.”ungkap Kades Masfur.
Mendengar istrinya meninggal dunia, ternyata Musa bukan bertanggung jawab. Malah ia melarikan diri. Menurut informasi dari warga setempat Musa melarikan diri ke Kudus Jawa Tengah.
“Kejadian ini saya harap kepada pihak Polsek dan Polres Bangkalan segera menangkap pelaku dan dihukum seberat beratnya sesuai dengan hukum dan perundangan yang berlaku,”pinta Masfur Kepala Desa Pamula’an. (Dyh).