<

Sambut Sumpah Pemuda, Ratusan Pemuda Milenial di Bondowoso Gelar Sarasehan Kebangsaan

BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id

Puluhan komunitas pemuda di  Bondowoso berkumpul di Pendopo Wakil Bupati, menggelar sarasehan kebangsaan  menyambut hari Sumpah Pemuda. Sabtu. (27/10/2019) malam. Tidak hanya ratusan kaum melenial yang berkumpul, namun para pengurus DPC, PAC dan Ranting PDI Perjuangan tampak hadir dalam acara tersebut.

Ketua panitia penyelenggara Sarasehan Kebangsaan Muhammad Irsan Marwanda Bachtiar dalam keterangan persnya mengatakan, diselenggarakannya sarasehan ini bertujuan untuk mengajak kaum melenial berdiskusi tentang wawasan Kebangsaan.

Sebab,acara ini untuk menyamakan persepsi tentang cara pandang suatu bangsa mengenai diri dan ideologinya, serta cita-citanya, yang diorientasikan untuk memperkokoh dan menjaga persatuan bangsa dan ketahanan bangsa serta budaya bangsa.

Politisi PDI Perjuangan ini mengungkapkan, didalam momen sumpah pemuda ini terdapat beberapa tujuan dari wawasan kebangsaan. Yang pertama adalah terbentuknya bangsa yang kuat, kukuh bersatu, berdaya saing tinggi, dan sejahtera. Selain itu, wawasan kebangsaan juga menjaga sejarah kebangsaan Indonesia dan kecintaan akan NKRI.

“Tujuan lain dari wawasan kebangsaan adalah  agar mampu menterjemahkan nilai-nilai Pancasila, secara khusus meredam berkembangnya penonjolan primordialisme sempit, kesukuan, kedaerahan, dan mencegah disintegrasi bangsa.  Dan dapat meningkatkan kualitas penangkal maya demi lestarinya bangsa,”katanya.

Wawasan kebangsaan Indonesia tercetus pada sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai tekad perjuangan dan merupakan konvensi nasional. Terdapat dua aspek wawasan kebangsaan, yaitu aspek moral dan aspek intelektual.

“Wawasan kebangsaan juga memiliki makna penting, yaitu mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan,”tegasnya.

Menurut anggota DPRD Bondowoso ini, bahwa pentingnya wawasan kebangsaan timbul dari suatu kumpulan pikiran, karena sebagai bangsa Indonesia memiliki suatu cita-cita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk mewujudkan tujuan nasional. “Wawasan kebangsaan ini merupakan pemersatu dan pemberi dasar keberadaan dalam diri kita sebagai bangsa Indonesia,”tandasnya.

Irsan menambahkan, wawasan kebangsaan sendiri memiliki tuntutan sebagai bangsa Indonesia dalam menjaga keutuhan NKRI dalam mewujudkan jati diri dan pengembangan perilaku melalui sikap dan tindakan-tindakan yang mencerminkan budaya-budaya Indonesia dengan konsep wawasan kebangsaan dengan perkembangannya yang bersifat dinamis.

“Adanya perbedaan perbedaan nilai dan budaya yang kemudian bercampur dan menjadi suatu paham wawasan kebangsaan inilah yang harus kita jaga sebagai bangsa Indonesia,”ujarnya.

Sebagai bangsa yang majmuk, kata Irsan, diharapaka kepada para milenial harus mampu menjaga nama baik NKRI, dengan sarasehan kebangsaan akan menanamkan sifat nasionalisme di dalam diri mereka sebagai bangsa Indonesia.

“Peran kita untuk menjaga keutuhan wawasan kebangsaan adalah dengan menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini dan mengaplikasikan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara,”imbuhnya.

Pantaun Indonesia Pos, sebelum acara diskusi dilakukan sejumlah seni budaya ditampiikan, yang diringi gamelan yang dikemas dengan seni kontemporer, sajian seni tari disuguhkan oleh mayoritas kaum milenial tersebut membuat suasana lebih hidup.

BERITA TERKINI