PAMEKASAN, IndonesiaPos
Laksono Novan Saputra KPLP Lapas kelas II A pamekasan menjabat melakukan evaluasi terkait kegiatannya di Lapas Pamekasan, genap satu tahun.
Novan sapaan akrabnya saat ditemui di ruang kerjanya menyampaikan bahwa selama dirinya bertugas di Lapas kelas IIA Pamekasan banyak mengalami perubahan dan peningkatan, hal ini tidaklah lepas dari peran serta bimbingan Kalapas M Hanafi dan para Kepala Kesatuan pengamanan yang lain.
“Sebelumnya, KPLP dijabat oleh Hari Kurniawan, yang kebetulan beliau satu leting saya. Jabatan KPLP ini saya hanya melanjutkan apa yang sudah beliau laksanakan di sini sebelumnya,”ucapnya kepada awak media, Selasa (21/12/2021).
Saat itu KPLP Hari Kurniawan memiliki banyak program bagus, sehingga dirinya menjadi KPLP cukup terbantu untuk melaksanakan program kegiatan.
Saya hanya melanjutkan, dan meningkatan kualitas layanan dalam rangka memperoleh predikat WBK maupun kegiatan pembinaan lainnya,”jelasnya.
Novan melanjutkan, pihaknya sudah membuat program kesenian yang sebelumnya belum ada di Lapas Klas IIA ini, maka di tahun 2021 yang diprakarsai rekan-rekan di Lapas akan menggelar kesenian di bidang seni tari dan musik.
“Kegiatan ini mendapat dukungan dan respon positif dari Kalapas, dengan mendatangkan beberapa alat musik satu set termasuk dengan sound sistem, sehingga kegiatan seni tari dan seni musik dapat terlaksana di tahun 2021 ini,”tambahnya
Selain itu pihaknya akan melakukan berbagai macam perubahan di bidang pelayanan makan WBP, seperti halnya peremajaan dan pergantian pejabat struktural Eselon V, yakni Hendrik yang sebelumnya menjabat Subseksi Sarana Kerja saat ini menjabat sebagai Subseksi Kemasyarakatan dan Perawatan.
“Sudah banyak perubahan yang bersifat positif diantaranya kualitas makanan, kebersihan makanan termasuk penyajiannya menjadi lebih baik,”tambahnya
Kedepannya, kata dia, dalam rangka menuju WBK, Lapas akan terus meningkatkan pelayanan baik kepada warga binaan maupun kepada masyarakat, agar dapat menikmati kepuasan.
Kendati demikian, tantangan dan kesulitan yang dihadapi selama bertugas sebagai KPLP, sama seperti di Lapas lain, yakni masalah over kapasitas yang menjadi sumber masalah utama.
“Meskipun kita sudah melaksanakan langkah-langkahuntuk meningkatkan dan mempercepat proses integrasi WBP melalui program CPP maupun asimilasi profit. Akan tetapi penambahan jumlah WBP yang terus bertambah jauh lebih besar daripada warga binaan yang berhasil kami pulangkan melalui program integrasi,”terangnya.
Ketidakseimbangan percepatan penambahan dengan pengurangan inilah yang menyebabkan dari hari ke hari jumlah WBP yang ada di Lapas Pamekasan semakin meningkat dengan kisaran sampai dengan hari ini sudah mencapai 1234 WBP. “Ini terjadi juga dalam waktu yang tidak terlalu lama karena sesuatu,”tukasnya.
Baru menjabat di sini isinya kelebihannya tidak sampai 1100, ini juga menjadi PR buat Novan, terutama dalam rangka memenuhi hak-hak WBP, sehingga salah satu langkah yang bisa diupayakan adalah mengurangi jumlah warga binaan dan juga memperbaiki layanannya
“Pelayanan yang maksimal akan menjauhkan para WBP dari hal-hal yang negatif maupun pikiran-pikiran seperti ingin memberontak yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di Lapas kelas IIA Pamekasan ini khususnya,”pungkasnya. (an)