PAMEKASAN, IndonesiaPos
Lapas narkotika kelas II A Pamekasan menyelenggaraan pendidikan sekolah teologi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar. Yakni melalui Sekolah Tinggi Teologi Abdi Gusti Surabaya dan jajaran Lapas Narkotika II A Pamekasan Jawa Timur.
Menurut Kalapas Narkotika Kelas II A Pamekasan Sohibur Rachman, tujuan pendidikan ini sebagai upaya peningkatan ilmu teologi bagi narapidana yang beragama Kristiani.
“Khususnya bagi WBP dengan sisa masa pidana lebih dari 1 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA setempat,”katanya,Selasa (07/09/2.21)
Menurutnya, kegiatan pendidikan ini diselenggarakan oleh para pihak dalam bentuk Program Studi Diploma-1 Pendidikan Ilmu Teologi, bagi narapidana yang beragama Kristiani di Lembaga Pemasyarakatan Narkotikanya.
“Semua narasumber yang diperlukan sudah memenuhi syarat berasal dari Yayasan Indonesia Bangkit dan Bersinar maupun dari Sekolah Tinggi Teologi Abdi Gusti Surabaya,”jelasnya.
Diharapkan, setelah narapidana yang ikut pendidikan selesai menjalani masa pidananya atau mendapatkan Program Integrasi, maka yang bersangkutan dapat melanjutkan pendidikan.
“Baik di dalam lapas atau di Kampus Sekolah Tinggi Teologi Surabaya, Jawa timur,” tuturnya
Secara teknis, tambah dia, penyelenggaraan Pendidikan Teologi ini dilaksanakan selama 1 (satu) tahun. Itu sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi untuk Program Studi Diploma-1 (D1).
“Sistem penilaian dan evaluasi yang dilaksanakan sesuai system dan evaluasi yang diterapkan Sekolah Tinggi Teologi Abdi Gusti Surabaya,” tukasnya.
“Jumlah peserta Sekolah Tinggi Teologi dari WBP Lapas Narkotika II A Pamekasan berjumlah 27 Orang,”paparnya. (an)