JEMBER,IndonesiaPos
Sudah diumumkan sore tadi oleh Kementerian Kesehatan, Jember satu lagi yang positif,” terang Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Jember Gatot Triyono, Sabtu, (11/4/2020).
Kemarin, Gatot hanya membeberkan pasien baru itu adalah warga yang berdomisili di Kecamatan Ajung, dan sekarang sedang dirawat diruang khusus RSD dr Soebandi. Adapun mengenai riwayat perjalanan maupun kegiatan pasien tersebut, tidak diungkapkan terbuka. “Tidak sampai kesitu,” dalihnya.
Menurut Gatot, sudah ada tim medis yang melakukan upaya pelacakan kepada siapa saja yang pernah berhubungan dekat dan erat dengan pasien baru itu.
Minggu dini hari, 12 April 2020, melalui akun facebook bernama Dokter Faida, nampak postingan tentang riwayat perjalanan 3 warga Jember positif Corona.
- Kasus Pertama Positif Covid 19. Kondisi sehat pulang dari RS, Riwayat perjalanan dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Batam. (Didapat info ada hubungan dengan cluster Pancoran, Jakarta). Dua kontak yang rapid test positif, Kecamatan Jenggawah dan Kecamatan Patrang
- Kasus Kedua Positif Covid 19, Empat kontak yang Rapid tes positif ; Kecamatan Puger, Kecamatan Ajung (menjadi kasus confirm 3), Kecamatan Arjasa dan Kecamatan Sukorambi. Riwayat perjalanan ke Surabaya (pelatihan petugas haji)
- Kasus Ketiga Positif Covid 19, Riwayat perjalanan ke Surabaya (pelatihan petugas haji)
Sementara, Jumadi Made, seorang aktivis yang berdomisili di Ajung, kepada IndonesiaPos menyampaikan ;
“Keberadaan pasien tersebut sudah saya laporkan kepada Pak Camat sekitar 10 hari yang lalu, bahwa ada orang yang baru datang dari seminar haji di Surabaya, tetapi saya tidak melihat ada penanganan serius dari pemerintah Jember” ujar Jumadi.
“Menurut saudara pasien yang datang kesaya, karena si pasien batuknya gak sembuh-sembuh, maka atas inisiatif keluarga pasien, maka pasien tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bina Sehat senin lalu. Selang sehari kemudian, hari selasanya dipindah ke RS Soebandi ” sambung Jumadi.
“Hari selasa itu saya tahu ada penyemprotan disekitar rumah pasien tersebut, kawasan itu kemudian di zona merahkan, terus hari ini saya dengar ada yang positif dari Ajung. Siapa lagi kalau bukan orang itu” ujar Jumadi bertanya-tanya.
Camat Ajung Slamet, melalui saluran telpon, kepada IndonesiaPos membenarkan kejadian tersebut, tetapi menampik tuduhan Pemerintah tidak melakukan penanangan serius.
“Tidak benar kalau kami tidak serius menangani. Empat hari sebelum mas Jumadi melaporkan, kami sudah mengetahui dan menangani serius keberadaan pasien tersebut sesuai dengan protap yang ada. Dengan Kapolsek Ajungpun kami selalu berkoordinasi” ujarnya.
Saat ini berarti di Jember sudah ada tiga daerah yang menjadi zona merah. Yakni, Kecamatan Kaliwates, Puger, dan Ajung.
Update data terkini, Pemkab Jember merilis sekian banyak orang dalam berbagai klasifikasi.
Disebutkan, orang sehat dalam resiko (ODR) 9.379 orang; orang dalam pantauan (ODP) 824 orang; dan pasien dalam pengawasan (PDP) 19 orang.
Sebanyak 5.977 ODR diantaranya terpantau sehat lebih dari 14 hari, dan 3.355 orang masih dalam jangka waktu pemantauan. Sebanyak 37 orang tidak terpantau.
Sedangkan, 468 ODP telah dinyatakan sehat oleh Pemerintah Kabupaten Jember.
Berikutnya, 12 PDP terdapat 2 orang naik status positif corona, 1 orang dalam masa perawatan, 8 orang sehat, dan 1 orang telah meninggal dunia.
RSD dr Soebandi Jember juga sedang menangani 7 PDP yang berasal dari daerah lain. (Kus)