BANYUWANGI, IndonesiaPos
Seorang kakek renta bernama Ali, (85) warga desa Grogol, Kecamatan Giri, kabupaten Banyuwangi bernasib malang. Lantaran ia tidak punya tempat tinggal. Saat ini Ali numpang di lahan milik PU pengairan kabupaten Banyuwangi.
Dirinya bercerita, sejak sekitar tahun 2016 numpang rumah milik warga setempat bernama Sanan (alm) hingga 2018. Setelah itu sekitar tahun sekitar bulan November tahun 2019ia pindah dan bertempat tinggal ditanah milik pengairan.
“Saya tinggal di sini tahun 2019 mas,”ucap Ali kepada IndonesiaPos.Minggu, (07/06/2020)
Namun disayangkan, tempat yang dia huni tersebut muncul bermasalah, pasalnya rumah yang ia tinggali saat ini, di kalaim rumah milik Bus warga Grogol. Ironisnya, bangunan tersebut dijual kepada Ali seharga 12 juta dengan cara pembayaran dalam tempo 3 tahun, itupun lewat perjanjian ucapan. “Saya disuruh menggantikan rumah ini seharga 12 juta, mas,”jelas Ali.
Dalam kondisi yang memperhatinkan, harga 12 juta tersebut, lanjut Ali, sangat terbebani, apalagi Ali hidup hanya sebatang kara, dari faktor umur pun tak bisa lagi untuk bisa bekerja
“Saya udah tua mas sudah tidak mampu bekerja lagi, saat ini saya bekerja mencari kayu bakar itu pun kadang seminggu sekali, tergantung dari orang yang pesan,”keluh Ali kepada wartawan IndonesiaPos.
Tak sesuai dengan kesepakatan, terkait rumah tersebut, lanjut Ali mengungkapkan , rumah tersebut sudah di tawarkan orang lain dengan harga 13 juta kepada Imrani.
Sementara itu, Tanpa ada belas kasihan, waktu lalu Imrani mendatangi Ali untuk menjelaskan bahwa rumahnya di beli oleh Irwani. “Tanggal 10 Juni 2020 mas rumah ini akan di tempati, kalau saya keluar dari sini saya tinggal dimana mas,”tuturnya sambil memelas.
Ali pun berharap dari pemerintah desa hingga pemerintah daerah untuk memberikan perhatian agar Ali memiliki rumah yang layak, di usia yang tua tersebut sepatutnya sudah tidak lagi merasakan kebingungan untuk memiliki rumah layak huni.
“Pak Bupati, Kulo tiang boten gadah, kulo butuh panggenan, tolong pak Bupati Kulo tiang melarat (red. Pak Bupati, saya orang tidak punya apa-apa, saya butuh tempat tinggal, tolong pak Bupati saya orang miskin,”harapnya. (Ari bp