<

Seorang Santri Ponpes Al-Amin Mengalami Penganiayaan, Melapor ke Polisi

SUMENEP,IndonesiaPos

Kasus tindak pidana kekerasan dan penganiayaan kembali terjadi di Sumenep. Bahkan, ironisnya peristiwa itu  terjadi dilingkungan Pondok Pesantren (Ponpes), tempat menuntut ilmu agama.

Peristiwa itu menimpa seorang santri, bernama Jefri  Adi Laksono (15) warga asal Pamekasan. siswa kelas III E Reguler Ponpes Al-Amin bertempat di Kamar Rayon JQH. Ia mengalami tindak kekerasan oleh santri seniornya pada hari Jumat (15/1/2021). Korban diduga dikeroyok hingga mengalami luka memar di bagian wajah.

Menurut keterangan orang tua korban, Aminollah (45) warga Dusun Bunut RT / RW 01/02 Desa Plakpak Kecamatan Pegantenan Pamekasan mengatakan,dirinya tidak tahu kejadian yang dialami anaknya.

“Saya baru tahu setelah dihubungi oleh salah satu wali santri yang satu kamar dengan korban, melalui telepon mengalami tindak kekerasan. Selajutnya wali santri tersebut membawa anak saya ke luar dari lingkungan pesantren dan mengajak untuk bertemu dengan saya di sebuah Pom Bensin Pakamban,”kata Aminollah.

Ia beserta keluarga bergegas berangkat untuk menjemput anaknya, setibanya di salah satu lokasi tepatnya di Pom Bensin di Pakamban terlihat keadaan anaknya terluka dan tak sadarkan diri.

Melihat kondisi anaknya yang tak sadarkan diri dengan luka memarnya, selanjutnya ia langsung membawanya kembali ke Ponpes Al-Amin untuk menanyakan tentang kejadian tersebut, akan tetapi saat di Ponpes dirinya tak menjumpai Kyainya dan akhirnya langsung membawa anaknya ke Puskesmas Prenduan  segera melangkah ke Polsek Prenduan guna melaporkan kejadian tersebut.

“Beruntung sekali diberitahu oleh wali santri, jika tidak ada wali santri yang menghubungi kami mungkin hingga saat ini kami mengira anak kami dalam keadaan baik baik saja di pesantren,”pungkas Aminollah.

Sementara Kapoksek Prenduan Iptu A Supriyadi membenarkan ada laporan dugaan penganiayaan. Namun, ia akan akan mendalami dan kami lakukan penyelidikan terlebih dahulu.

“Semua pihak Ponpes Al-Amib akan kami panggil untuk dimintai keterangan,”kata Kapolsek.

Sementara hingga berita dinaikkan, pihak Ponpes Al-Amin sulit untuk di konfirmasi, terkait dugaan penganiayaan terhadap santrinya. (hen/amn )

Persitiwa itu terjadi di dialami santri Ponpes Al-Amin Prenduan Kabupaten Sumenep. sehingga orang tua korban melaporkan ke P{olsek Pragaan, karena tidak terima anaknya mendapat perlakukan kekkerasan.

Sungguh ironis dan tragis, bila di tempat menuntut ilmu terjadi hal hal yang sedikit extrime, seperti halnya yang dialami Moh.

BERITA TERKINI

IndonesiaPos