JEMBER, IndonesiaPos – Menjelang agenda pembukaan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Timur yang rencananya digelar Bukan Juni mendatang, komisi D DPRD jember melakukan sidak di lokasi rencana pelaksanaan porprov 2022 mendatang.
Sejumlah lokasi menjadi fokus sidak yang dilakukan Komisi D , diantaranya GOR PKPSO, gedung serba guna, GOR JSG termasuk Venue , tempat digelarnya acara 2 tahunan tersebut.
Edi cahyo Purnomo, sekretaris komisi D kepada media mengungkapkan, masih banyak kekurangan dibeberapa lokasi yang didatangi komisi D, salah satunya sarana prasarana di GOR JSG masih dikatakan belum siap.
“Saat kita lakukan sidak di GOR JSG masih terlihat beberapa sarana prasarana olah raga, seperti lintasan atletik, rumput lapangan bola serta beberapa sarana lainnya yang masih jauh dari kriteria yang layak digunakan untuk ajang pembukaan poprov 2022 mendatang,”ujarnya.
Rumput lapangan ungkap Ipung sapaan akrab Edi Cahyo Purbomo masih terlihat tidak terawat, masih jauh dari kategori lapangan bertaraf nasional. Termasuk lintasan yang biasanya digunakan untuk cabang olah raga atletik masih banyak yang rusak.
” Ini yang seharusnya segera dibenahi, apalagi waktunya sudah mepet,”ungkapnya.
Selain itu lanjut Ipung, toilet pun masih terlihat kumuh , dan belum dibenahi. Perlu segera diperbaiki. ” Rencananya kita akan melakukan koordinasi lintas komisi untuk memastikan persoalan ini, mengingat wewenang untuk Persiapan sarana prasarana ini ada di DPU Cipta karya,”sambungnya.
Untuk Venue yang sudah disiapkan masih perlu ada perawatan ulang, sebab terlihat beberapa yang sudah usang. Meski demikian lanjut Ipung, secara global,venue nya sudah memenuhi syarat untuk digelarnya event porprov 2022 ini.
Dalam Persiapan porprov sendiri jelasnya Jember, rencananya akan digunakan untuk menggelar 18 cabang olah sebagai tuan rumah dan melibatkan sejumlah pihak.
” untuk persoalan anggaran porprov terfokus di dispora, sedangkan untuk persiapan atlit ada di KONI, dan untuk sarana prasarana masuk anggaran cipta karya,”katanya.
Khusus untuk Dispora dan KONI , ada anggaran sekitar 8 milyar. 3 milyar untuk pembinaan atlet di KONI sedangkan sisanya masuk anggaran dispora dan digunakan untuk sewa hotel, transportasi kontingen dan beberapa pos anggaran lainnya. Anggaran itu belum termasuk perbaikan sarana dan prasarana yang di DPU Cipta Karya.
Saat disinggung soal Persiapan atlit, Ipung mengaku hingga kini belum ada sinkronisasi antara dispora dan KONi yang Berdampak pada kurangnya Persiapan atlit . ” solusinya, saya menyarankan kepada bupati untuk pro aktiv terhadap Persiapan atlit ini. Termasuk melakukan koordinasi dengan dispora dan KONI,” terangnya.
Agenda porprov ini merupakan salah satu kesempatan bagi Jember untuk meningkatkan perekonomian pasca pandemi covid 19 yang Berdampak pada setiap sendi perekonomian.
“Semoga dengan dijadikannya Jember sebagai tuan rumah bisa mendongkrak perekonomian masyarakat yang lesu pasca pandemi sekitar 2 tahun belakangan ini,”pungkasnya.(kik)