BONDOWOSO, IndonesiaPos.co.id
Pembina Dewan Kesenian Bondowoso (DKB) Sinung Sudrajad yang saat ini menjadi salah seorang pemimpin di DPRD Kabupaten Bondowoso, mengungkapkan bahwa dirinya sangat mencintai budaya dan seni. Ia menekuni budaya tersebut berjalan delapan tahun lalu.
“Awalnya bergabung dengan temen temen sanggar seni tradisional, saat itu saya belum jadi anggota DPRD Bondowoso atau masih sebagai masyarakat biasa, kami membuat dan berdiskusi saat itu,”tuturnya.
Pada Tahun 2015, kata ayah dari dua anak ini lebih konsentrasi menjadi wakil rakyat, setelah mendapat amanah di anggota DPRD dan di dasari semangat menciptakan karakteristik Daerah.
Pada dasarnya saya melihat kebudayaan yang ada di Bondowoso ini, khusus di Jawa Timur memiliki banyak karakteristik yang sama, akan tetapi ketika kita masuk dan lebih mendalami lagi ada pembeda antara satu daerah dengan daerah lain.
![](http://indonesiapos.co.id/wp-content/uploads/2019/11/IMG-20191115-WA0220.jpg)
“Bahkan perbedaan itu bisa ditemukan hanya antar kecamatan saja, salah satunya adalah seni tradisi lokal yang muncul di daerah yang ada sejarahnya dengan majapahit, berbagai perbedaan itu ketika disatukan akan menjadi sajian yang Artistik,” ungkap Wakil Ketua DPRD Bondowoso ini.
Sinung menambahkan, kalau Bondowoso ini adalah kota megalitikum berdasarkan keputusan Gubernur jatim tahun 2016, dan Gubernur menetapkan legalitas hukum tunjukan sebagai kawasan cagar budaya.
“Karnanya, berbicara megalitikum sangat relevan dengan kondisi Bondowoso,”terangnya.
Sehingga para pelaku kesenian akan selalu didorong untuk bisa sinkron dengan legalitas hukum Bondowoso dan pihaknya ingin membuat inovasi bagaimana ikon megalitikum komponen workshop bisa disinkronkan dengan seni tradisi dan seni budaya potensi tersebut, nantinya juga harus dibawa mengikuti perkembangan zaman sehingga seni tradisi bisa diminati banyak pemuda.
“Dengan demikian, akan ada perpaduan dengan kemajuan zaman sehingga kaum millennial mau dan mampu meneruskan seni tradisi tersebut walau harus mengikuti perkembangan zaman pakem seni tradisional harus tetap hidup,”pungkasnya.