JAKARTA – IndonesiaPos
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Sonny Tri Danaparamita, mengevaluasi terhadap peran dan fungsi Bulog. Sebab, banyak gabah hasil panen raya petani yang dibeli di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram.
“Saya kira Bulog harus segera menyelesaikan permasalahan ini. Jika hingga puncak panen raya nanti harga gabah masih di bawah HPP, maka hal ini menunjukkan ketidakmampuan Bulog dalam menjalankan tugasnya,”ujar Sonny, Rabu.
Sonny mempertanyakan mengapa Bulog tidak menjalankan instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk menyerap gabah sesuai HPP terbaru. Karena kebijakan ini sangat penting untuk mendukung kesejahteraan petani Indonesia.
“Kebijakan ini sejalan dengan cita-cita para pendiri bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Karena itu, saya memberikan apresiasi penuh terhadap kebijakan Presiden Prabowo terkait penyerapan gabah hasil panen rakyat secara optimal,”tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa Bulog, sebagai lembaga yang bertugas menyerap gabah, seharusnya tidak mengeluh dan mencari alasan. Arahan Presiden terkait program swasembada pangan harus dilaksanakan dengan kerja sama yang baik agar tercapai dalam waktu singkat.
“Dengan orkestrasi yang baik, keinginan Presiden untuk mewujudkan swasembada pangan dapat tercapai. Saya mendukung penuh upaya ini, dan sepakat dengan pernyataan Presiden yang meminta para pembantunya tidak mudah menyerah atau pesimistis,”ujar Sonny.
Sonny menambahkan bahwa keluhan mengenai penurunan harga gabah banyak disuarakan oleh kelompok tani. Oleh karena itu, ia mendesak agar harga gabah kembali sesuai HPP yang telah ditetapkan, yakni Rp6.500 per kilogram.
“Sebagai wakil rakyat, saya mengapresiasi langkah pemerintah yang menaikkan HPP dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram. Namun, saya heran kenapa masih ada harga gabah petani yang dibeli di bawah HPP, meskipun Presiden telah memberikan instruksi tegas,”pungkasnya.